Firefox Kehilangan 46 Juta Pengguna sejak 2018

Logo Firefox | Foto: Pinterest

Cyberthreat.idFirefox telah lama dianggap sebagai pesaing berat dari Google Chrome, terutama di kalangan penggembar sistem operasi Linux. Yang mengejutkan, ternyata mereka kehilangan banyak pengguna selama tiga tahun terakhir. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung 46 juta pengguna.

Hilangnya pengguna secara signifikan tersebut berasal dari Laporan Data Publik Firefox sendiri dan disorot oleh akun Reddit u/nixcraft. Terungkap bahwa peramban web milik Mozilla itu memiliki 244 juta pengguna aktif bulanan pada akhir 2018, tapi pada kuartal kedua 2021, jumlah pengguna menurun menjadi 198 juta.

Menurut Statcounter, dikutip dari TechSpot, diakses Senin (9 Agustus 2021), Firefox saat ini memiliki 3,45 persen pangsa pasar browser desktop, seluler, dan tablet—berada di belakang peramban Apple, Safari (18,65 persen) dan Chrome (65,18 persen). Sementara peramban Microsoft Edge berada tak jauh dengan Firefox dengan 3,42 persen,

Pangsa pasar Firefox tidak selalu dalam satu digit. Pada akhir 2009—tujuh tahun setelah diluncurkan—ketika Internet Explorer masih menjadi raja dan Chrome dalam masa pertumbuhan, Mozilla menikmati hampir 32 persen pangsa pasar, sementara IE memiliki sekitar 56 persen. Namun, pangsa Firefox telah berkurang setengahnya pada pertengahan 2013 saat Chrome mulai naik ke puncak.


Sumber: Laporan Data Publik Firefox


Ada beberapa alasan mengapa Firefox telah membuat pengguna berdarah belakangan ini. Pesaingnya, Chrome, Edge, dan Safari masing-masing adalah peramban default di perangkat Android, Windows, dan Apple. Perusahaan di belakang mereka sering agresif dalam upaya menarik pengguna, misal, tahun lalu, Toko Web Chrome secara singkat memperingatkan mereka yang menggunakan Edge tentang potensi risiko keamanan, menyarankan mereka beralih browser lain. Microsoft juga melakukan taktik serupa.

Faktor lain di balik kejatuhan Firefox kemungkinan adalah kesalahan langkah browser itu sendiri, seperti kurangnya pembaruan kinerja yang signifikan, dan perombakan besar-besaran yang telah mendorong beberapa pengguna menjauh, tulis TechSpot.[]