Mesin AI TikTok Dijual, Ini Platform Indonesia yang Membelinya
Cyberthreat.id – ByteDance, induk perusahaan aplikasi TikTok yang berkantor pusat di Beijing, China, mendirikan bisnis baru yang menawarkan teknologi kecerdasan buatannya (AI).
Perusahaan bernama BytePlus tersebut telah terdaftar di Singapura sejak Agustus 2020. Dikabarkan, mereka telah merekrut karyawan dari perusahaan teknologi, seperti Microsoft dan IBM.
“BytePlus menawarkan pelanggan sebuah peluang untuk mengakses algoritma rekomendasi dan mempersonalisasikannya untuk aplikasi dan pelanggan mereka,” demikian tulis Financial Times, dikutip dari The Verge, portal berita teknologi, diakses Selasa (6 Juli 2021).
BytePlus juga menawarkan terjemahan ucapan dan teks otomatis, efek video real-time, dan alat analisis data.
Menurut situs webnya, BytePlus memiliki sejumlah klien yang menggunakan machine learning-nya, sebut saja aplikasi fesyen dari AS, Goat; situs web perjalanan asal Singapura, WeGo; aplikasi belanja daring dari Indonesia, Chilibeli; dan platform game sosial berbasis di India, GamesApp.
Mengapa perusahaan niaga-el ingin meluncurkan AI TikTok ke platformnya? Menurut FT, BytePlus menawarkan peluang bisnis yaitu pelanggan bisa mengkostumisasi atau menyesuaikan mesin rekomendasi TikTok di aplikasi dan layanannya sendiri.
Algoritma rekomendasi TikTok adalah alat yang membuat perusahaan China tersebut begitu populer dan besar. Pada dasarnya, cara pengguna berinteraksi dengan aplikasi memengaruhi video apa yang akan direkomendasikan kepada pengguna. ByteDance pada tahun lalu mengatakan tentang umpan “ForYou” yang menentukan video apa yang akan disajikan kepada pengguna tertentu.
Rekomendasi fitur itu didasarkan pada interaksi pengguna, termasuk video mana yang disuka, dikomentari, atau dibuat; juga informasi video, seperti keterangan dan tagar; serta pengaturan perangkat dan akun, termasuk perangkat apa yang digunakan, preferensi bahasa, dan pengaturan lokasi.[]