Program Mata-mata NSA XKeyscore yang Diungkap Edward Snowden Disoal Pengawas Privasi AS
Cyberthreat.id - Badan Pengawas Privasi dan Kebebasan Sipil Amerika Serikat (PCLOB) menghadapi kritik dari salah satu anggotanya sendiri karena dinilai gagal memberikan pengawasan memadai atas XKeyscore, program pengawasan rahasia oleh National Security Agency (NSA) yang diungkap oleh Edward Snowden pada 2013.
Menurut dokumen yang dibocorkan oleh Snowden, XKeyscore telah ada selama lebih dari satu dekade. Program itu memungkinkan analis menggunakan fungsi pencari seperti Google di dabatase besar lalu lintas internet yang diambil dari situs di seluruh untuk menyedot email riwayat penelusuran web, dan aktivitas media sosial orang-orang tertentu.
Sejak program itu terungkap, selama enam tahun PCLOB melakukan penyelidikan dan menyelesaikannya pada Desember 2020 lalu. Laporan itu kemudian disampaikan ke NSA, Kongres, dan Gedung Putih pada bulan Maret.
Salah satu dari lima anggota PCLOB, Travis LeBlanc, tak sepakat dengan laporan lembaganya. Menurutnya, PCLOB telah gagal menyelidiki dan mengevaluasi kegiatan pengumpulan data rahasia oleh NSA.
"Yang paling mengkhawatikan saya adalah bahwa kita memiliki program pengawasan yang sangat kuat yang hingga kini tidak memiliki pengawasan yudisial, dan apa yang saya anggap anggap sebagai analisis hukum yang tidak memadai dan pelanggaran kepatuhan yang serius," kata LeBlanc seperti dilaporkan The Washington Post baru-baru ini.
Pejabat NSA menolak pernyataan LeBlanc dengan mengatakan bahwa PCLOB melakukan tinjauan hukum yang sesuai tentang penggunaan XKeyscore.
Mantan ketua PCLOB Adam Klein, yang ditunjuk Donald Trump dan mengundurkan diri bulan ini, membela pekerjaannya.
"PCLOB menghasilkan laporan dan rekomendasi terperinci dan komprehensif tentang proram yang sangat kompleks," katanya.
Program XKeyscore beroperasi di bawah kerangka kerja yang ditetapkan lewat arahan presiden yang dikenal sebagai Perintah Eksekutif 12333. Ini mengatur sebgian besar pengawasan di luar Amerika Serikat, dan beberapa pengawasan di dalam negeri.
Menurut presentasi tahun 2008 yang dipublikasikan oleh The Guardian pada 2013, XKeyscore dapat mengumpulkan data dari semua server globalnya, yang pada saat itu menjangkau 150 lokasi, menggunakan satu kueri. Itu dapat mengumpulkan metadata dari pengguna dan juga menggunakan data dari penggunaan internet mereka untuk menemukannya.
"Sangat jelas bahwa NSA mengumpulkan sinyal intelijen dari suatu tempat, di Amerika Serikat atau di luar negeri," kata LeBlanc.
"Jelas pelanggaran hukum AS dan pengumpulan atau pembrosesaan informasi orang AS yang diketahui adalah masalah kepatuhan yangg serius," kata LeBlanc dalam pernyataannya.
NSA menolak membahas lokasi pengumpulan datanya.
Rebecca Richards, petugas kebebasan sipil dan privasi NSA, mengatakan: “Ketika kami melihat [kegiatan intelijen yang dipertanyakan] yang terkait dengan ini, kami tidak menemukan satu pun dari mereka untuk mengidentifikasi masalah sistemik atau masalah khusus apa pun. Kami menemukan itu sebagai praktik intelijen standar.”
Richards mencatat bahwa NSA telah mengadopsi rekomendasi dewan untuk memberikan pelatihan bagi para analis khususnya tentang XKeyscore. Analis, katanya, sudah mendapatkan pelatihan kepatuhan umum.
Namun, menurut LeBlanc, PCLOB tidak berbuat banyak untuk menyelidiki program kepatuhan sistem, yang sudah tidak mengharuskan analis menerima privasi dan kebebasan sipil dan pelatihan kepatuhan.
“Pada poin-poin ini dan lainnya, laporan PCLOB sayangnya lebih seperti ringkasan laporan buku dari program XKeyscore daripada analisis pengawasan independen yang bergulat dengan masalah utama dalam lanskap hukum teknologi yang berkembang ini,” kata LeBlanc dalam pernyataannya.
LeBlanc mendesak mereka untuk mendeklasifikasi pernyataan itu demi transparansi karena "publik berhak khawatir tentang program pengawasan rahasia," katanya.[]
SUMBER: THE WASHINGTON POST | THE NEW YORK TIMES | VICE.COM | THE GUARDIAN