Antisipasi Insiden Siber Kominfo Luncurkan Tim CSIRT

Peluncuran Kominfo-CSIRT oleh Kementerian Komunikasi dan Informartika bersama BSSN, Jumat (2 Juli 2021). | Foto: Arsip Kemenkominfo

Cyberthreat.id–Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) membentuk Kominfo-Computer Security Incident Response Team (CSIRT).  Ini bertujuan mengantisipasi insiden keamanan siber di lingkungan Kementerian Kominfo.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mirra Tayyiba menyatakan, Kominfo-CSIRT memiliki tiga tujuan utama, antara lain mewujudkan ketahanan siber yang handal dan profesional, melakukan koordinasi dan kolaborasi layanan keamanan siber, serta membangun kapasitas sumberdaya keamanan siber.

CSIRT tersebut juga sejalan dengan arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. “Kominfo-CSIRT tidak saja beranggotakan tim dari Pusat Data dan Sarana Informatika (PDSI), tetapi juga melibatkan perwakilan unit kerja eselon I di Kementerian Kominfo,” tutur dia dalam pernyataan persnya, Jumat (2 Juli 2021).

Kominfo-CSIRT juga membuka beberapa kanal untuk menerima semua responS terkait masalah keamanan siber di Kementerian Kominfo baik melalui formulir aduan di situs web, pusat panggilan, atau lewat WhatsApp.

“Selanjutnya, tim akan memberikan peringatan terkait adanya insiden siber kepada pemilik sistem elektronik, serta menyediakan informasi statistik terkait layanan,” jelasnya.

Ia menyadari penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang dilakukan oleh instansi pemerintah sering kali menjadi sasaran serangan siber.

“Saya meminta Kominfo-CSIRT untuk berkoordinasi dengan CSIRT pada tingkat yang lebih tinggi bila diperlukan, bersama dengan itu untuk menciptakan tim yang tangguh dan kompeten, saya juga meminta agar kompetensi dan keahlian anggota tim terus dibangun,” kata dia.

Sementara, Kepala BSSN Hinsa Siburian menyatakan, dalam menjaga ruang digital yang sehat dan mencegah kejahatan siber, Kementerian Kominfo dan BSSN harus saling meningkatkan koordinasi

“Jadi seperti uang juga punya dua sisi…Kominfo dengan BSSN ini gak bisa dipisahkan dilihat dari sisi tugas pokoknya,” ujarnya. Apalagi serangan siber memiliki dua sifat, yakni secara teknis dan sosial.

“Bersifat teknis antara lain DDoS, phishing, malware dan sebagainya. Inilah yang menjadi tugas utama dari apa yang kita launching hari ini, atau apa yang menjadi bisnis utamanya CSIRT,” jelasnya.

Sedangkan yang bersifat sosial, Hinsa menjelaskan ranah tersebut menjadi tugas Kementerian Kominfo untuk menangkal maraknya hoaks dan disinformasi.

Peluncuran Kominfo-CSIRT dihadiri oleh Deputi Penanggulangan dan Pemulihan BSSN; Mayjen TNI Yosep Puguh Eko Setiawan, Kepala PDSI Kementerian Kominfo Irawati Tjipto Priyanti, dan Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah BSSN; Hasto Prastowo.

Usai peluncuran Kominfo-CSIRT, kegiatan dilanjutkan dengan webinar bersama Deputy Head of Master of IT Swiss German University-Asia Charles Lim, Vice Rector Academic and Information Technology-Perbanas Institute Harya Damar Widiputra, dan Wakil Ketua CSIRT ID Iwan Sumantri.[]