Usai Minta Maaf ke Anies, Akun Twitter Komisaris BUMN Kemal Arsjad Menghilang

Kemal Arsjad (Dok Askrindo)

Cyberthreat.id - Akun Twitter milik komisaris BUMN PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Kemal Arsjad, menghilang tak lama setelah dia mengunggah surat permintaan maaf yang ditujukan kepada Anies Baswedan dan Menteri BUMN Erick Thohir pada Selasa pagi (29 Juni 2021).

Saat diakses pada Selasa sore, akun Twitter milik Kemal yakni @kemalarsjad sudah tak bisa ditemukan lagi.

Kemungkinan besar akun itu dinonaktifkan sendiri oleh Kemal. Sebab, Twitter memang menyediakan opsi untuk menonaktifkan akun. Jika opsi ini dipilih, maka nama pengguna dan profil publik seseorang tidak lagi dapat dilihat di Twitter.


Opsi menonaktifkan akun Twitter agak tak bisa ditemukan secara publik.
 

Kemal sendiri belum dapat dimintai konfirmasi soal hilangnya akun Twitter miliknya.

Sebelumnya, Kemal Arsjad menuai kritik pedas setelah menuliskan kata-kata kasar untuk Anies.

"Halah...Bangsat bener lah nih orang. Kalo ketemu gw ludahin mukanya...!!!," tulis Kemal saat itu, merespon pernyataan Anies yang menyebut DKI Jakarta masih dapat menampung pasien Covid-19.  

Cuitan itu kemudian menuai protes dari banyak kalangan. Mulai dari netizen biasa, hingga para tokoh. Meski sudah dihapus, cuitan itu sudah menyebar kemana-mana dan diabadikan dalam bentuk tangkapan layar oleh netizen.

Pengamat politik Rocky Gerung, misalnya, mengatakan di masa pandemi orang-orang seharusnya menjauhkan diri dari mental busuk.

"Ini otaknya tidak sampai sebenarnya. Ini komisaris tapi berupa pamerkan keangkuhan, karena dia itu komisaris BUMN, badan usaha milik nenek dia, eh maaf," kata Rocky Gerung seraya meminta adanya evaluasi terhadap tokoh publik agar tidak lupa diri denga kedudukannya.

Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jakarta bahkan berencana melaporkan Kemal ke polisi. Rencana itu disampaikan oleh Sekretaris Umum KAHMI Jakarta Muhammad Amin kemarin.

"Aas sikapnya itu, kami akan melaporkan Kemal ke Polda Metro Jaya dugaan penghinaan dan perbuatan tak menyenangkan," ujarnya.

Tokoh Nadhatul Ulama (NU) Umar Hasibuan juga bereaksi keras. Lewat cuitannya di Twitter, Umar menilai, dengan prilaku seperti itu, Kemal tidak pantas diangkat sebagai komisaris BUMN.

"Manusia seperti ini tak beradab diangkat jadi Komisaris BUMN," tulis Gus Umar pada Minggu, 27 Juni 2021, seraya menambahkan seharusnya orang seperti Kemal tak lulus tes wawasan kebangsaan.

Kemal sendiri pada hari Minggu lalu sebenarnya sudah menyampaikan permohonan maaf lewat Twitter. Dia bilang, tak bisa mengendalikan emosi lantaran pernyataan Anies bertentangan dengan informasi yang dia dapatkan dan dialami oleh sejumlah kerabatnya yang terpapar Covid 19 dan kesulitan mendapat ruang perawatan di rumah sakit-rumah sakit Jakarta.

"Saya sadar seharusnya saya dapat menahan diri. Dan untuk itu, saya meminta maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang meras tersinggung dengan cuitan saya tersebut," tulisnya.   

Sedangkan dalam surat terbaru yang diunggah tadi pagi, Kemal secara khusus meminta maaf kepada Anies dan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Secara khusus saya menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur DKI, Bapak Anies Baswedan, keluarga, dan pihak-pohak terkait. Kejadian ini sepenuhnya adalah kesalahan saya pribadi. Apapun hal yang melatarbelakangi perasaan saya, tidak ada satu pun alasan yang bisa membenarkan saya untuk memperlakukan pihak lain secara tidak adil dan tidak hormat," tulisnya.

Sedangkan kepada Erick Thohir, Kemal memohon maaf lantaran menurutnya Erick selama ini "telah berjuang mendorong diterapkannya nilai AKHLAK dalam setiap prilaku dan tindakan segenap insan BUMN."


Netizen mengunggah lagi arsip cuitan Kemal 

Kemal Arsjad sebelumnya dikenal sebagai produser film pendukung Jokowi. Ketika kontroversi cuitannya yang ingin meludahi Anies merebak, sejumlah netizen mengunggah kembali sejumlah arsip cuitan Kemal yang bernada kasar,  bahkan ada yang menyinggung soal seks dan organ sensitif perempuan.

Bisa jadi, Kemal sengaja menonaktifkan akunnya agar netizen tak lagi mengunggah ulang jejak digitalnya yang berselemak ucapan bernada pelecehan terhadap perempuan seperti yang diunggah kembali oleh netizen di atas.

Belajar dari kasus Kemal ini, maka benar belaka jika ada yang mengatakan "medsosmu adalah cerminan dirimu." []