Telekom Austria Pertimbangkan Huawei dan ZTE untuk Jaringan 5G-nya
Cyberthreat.id – A1 Telekom Austria Group, unit dari Carlos Slim’s America Movil, mempertimbangkan untuk memakai peralatan Huawei Technologies dan ZTE untuk pengembangan jaringan 5G-nya di beberapa negara.
America Movil, induk perusahaan A1 Telekom Austria, menyebut Huawei sebagai penyedia peralatan telekomunikasi yang sangat baik pada tahun lalu.
“Bagi kami, sangat penting memiliki pasar di mana kami memiliki vendor China untuk menguji kinerja jaringan yang berbeda secara real-time,” kata Chief Operating Officer A1 Telekom Austria Group, dikutip dari Reuters, Rabu (23 Juni 2021).
“Kami membutuhkan beberapa pilihan, kami tak bisa memiliki dua (vendor) saja,” ia menambahkan.
"Kami telah meluncurkan 5G di Austria, Bulgaria dan kami akan meluncurkannya di Slovenia kapan saja, dan untuk negara lain kami masih menunggu untuk mendapatkan spektrumnya.”
A1 Telekom Austria memiliki pelanggan sebanyak 25 juta yang tersebar di Austria, Bulgaria, Kroasia, Belarus, Slovenia, Republik Serbia, dan Republik Makedonia Utara.
Mereka juga telah menggunakan jaringan 45 dari Huawei di Bulgaria dan Makedonia Utara, sedangkan di Austria menggunakan vendor Eropa, yaitu Ericsson dan Nokia.
Sayangnya, Makedonia Utara bakal menjadi ganjalan Telekom Austria lantaran mereka memperketat aturan telekomunikasi, yaitu pengembangan 5G tidak boleh memakai vendor “tidak tepercaya”—tak disebutkan apakah yang dimaksud dari China.
"Sebagai anggota NATO, Makedonia Utara akan menyesuaikan dengan standar negara-negara anggota Aliansi lainnya dalam hal ini," kata seorang perwakilan pemerintah Makedonia Utara.
Pengadilan Swedia pada Selasa (22 Juni) menguatkan larangan terhadap Huawei yang menjual peralatan 5G di negara itu. Pupus sudah harapan Huawei untuk penetrasi pasarnya di Eropa.
Sejak tahun lalu, Uni Eropa memperketat kontrol terhadap perusahaan-perusahaan China untuk memasarkan peralatan jaringan 5G-nya menyusul tekanan diplomatik dari Amerika Serikat. Huawei dan ZTE dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. AS menuding bahwa Huawei memfasilitasi mata-mata China meski perusahaan berkali-kali membantah tudingan tak berdasar itu.[]