Inilah Empat Raksasa Pemain E-Money di Indonesia

Seorang wanita sedang bertransaksi non-tunai menggunakan OVO Smartcube | Foto: OVO

Jakarta, Cyberthreat.id - Kemunculan LinkAja sebagai salah satu aplikasi pembayaran digital membuat peta persaingan uang elektronik di Indonesia makin sengit. Terlebih, sekitar 70 persen rakyat Indonesia masih belum tersentuh transaksi uang non-tunai. 

Dengan dukungan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), raksasa telekomunikasi Telkomsel, Pertamina dan sejumlah BUMN lainnya, LinkAja berambisi mengalahkan dominasi Go-Pay dan OVO. Satu lagi pemain besar uang elektronik di Tanah Air adalah DANA.

Berikut empat raksasa pemain uang elektronik di Indonesia berdasarkan data dan informasi dari Market Insight:

1. Go-Pay 

Go-Pay menjadi raksasa uang elektronik karena memiliki jaringan transportasi online Go-Jek. Fintech Report 2018 menyebut Go-Pay sebagai aplikasi terpopuler di Indonesia. Hampir 80 persen pengguna uang elektronik menginstall Go-Jek di ponsel mereka. 

Kegunaan utama Go-Pay diantaranya ride sharing (transportasi online), pembelian dan pengiriman makanan serta retail merchant yang memiliki jaringan sampai 150 ribu pedagang kecil.

2. OVO

Fintech Report 2018 menyatakan pengguna aplikasi OVO di Indonesia mencapai 58 persen. Kegunaan utamanya hampir mirip dengan Go-Pay namun OVO memiliki Unicorn yakni Tokopedia di sektor e-commerce.

Market Insight menyebut retail merchant OVO sebanyak 100 ribu outlet. Untuk ride sharing (transportasi online) serta pembelian dan pengiriman makanan, OVO bersaing ketat dengan Go-Pay. Pemilik OVO adalah Grab, Lippo Group dan Tokopedia. 

3. LinkAja 

LinkAja diprediksi menjadi raksasa dengan dukungan puluhan BUMN. Sebut saja dukungan dari Anggota Himbara yakni Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN. Ditambah Pertamina dan Telkomsel serta Asuransi Jiwasraya dan Danareksa.

LinkAja dikabarkan mendapat suntikan dana Rp 1,5 triliun untuk beroperasi. Sampai penyaluran dana bantuan pemerintah pun akan menggunakan LinkAja.

Rakyat kecil dilayani dengan layanan Small Denom Airtime yang salah satu contohnya pembelian pulsa seharga Rp 10 ribu hingga TKI yang mengirimkan uang untuk keluarga di Indonesia (remitansi).

Sebagai aplikasi milik gabungan BUMN, maka LinkAja berniat menguasai pembayaran di sektor transportasi publik seperti Kereta Api, LRT, MRT dan pembayaran toll hingga pembayaran pengisian BBM dan bahan bakar gas. 

Retail Merchants LinkAja mencapai 150 yang tersebar di berbagai Unicorn dan startup seperti Tokopedia, Bukalapak, Blanja hingga BookMyShow

4. DANA

DANA melayani pembelian tiket di jaringan bioskop XXI. Untuk sektor e-commerce mereka telah menggandeng Bukalapak dengan retail merchants lebih dari 20 ribu. DANA dimiliki Grup Emtek dan Ant Financial yang merupakan pemilik Alipay.