Perangkat Seluler Celah Paling Rentan untuk Keamanan Bisnis

Cyberthreat.id – Penyedia cloud security asal AS, Menlo Security, baru-baru ini mengeluarkan hasil survei yang menggambarkan bahwa perangkat seluler alias smartphone adalah “mimpi buruk” keamanan siber.

Survei yang dilakukan pada 600 pengambil keputusan TI dari Inggris, AS, dan Australia menunjukkan lebih dari separuh (53 persen) responden mengatakan, bahwa mereka tak siap untuk menghadapi semua taktik penjahat jika karyawan masih bekerja jarak jauh.

Selain itu, 38 persen responden juga mengatakan, tak mungkin mengikuti atau mengimbangi laju serangan siber saat bekerja jarak jauh. Kondisi saat ini membuat organisasi lebih rentan terhadap serangan siber dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19.

“Masalah yang semakin parah adalah karyawan jarak jauh tampaknya lebih rentan terhadap serangan siber di perangkat seluler. Hampir tiga perempat (71 persen) responden mengatakan mereka mengalami serangan phishing secara langsung,” tulis survei itu dikutip dari ITProPortal, diakses Jumat (18 Juni 2021).

Meski organisasi takut karyawan mereka menjadi sasaran empuk, sebagian besar masih merasa percaya diri dengan kemampuan mereka untuk mendeteksi dan mencegah serangan.

“Meskipun banyak organisasi yakin dengan kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan mencegah serangan seluler, seringkali ini hanya terlalu percaya diri pada solusi lama yang tidak mampu memberikan perlindungan 100 persen terhadap gelombang terbaru serangan rekayasa sosial seperti phishing dan smishing atau zero-day,” kata Mark Guntrip, Direktur Senior Strategi Keamanan Siber di Menlo Security.

“Bahkan para profesional berpengalaman dapat menjadi korban serangan tersebut dan satu-satunya cara untuk benar-benar mencegahnya adalah melalui isolasi, yang mengamankan pekerjaan di mana pun itu terjadi.”

“Bisnis saat ini harus memikirkan kembali bagaimana mereka melindungi jaringan mereka dan jalan apa yang paling rentan terhadap ancaman di lanskap kerja jarak jauh,” ia menambahkan.[]