Nigeria Blokir Twitter demi Keamanan dan Perdamaian Nasional

Twitter | Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama mengatakan, pemblokiran Twitter demi kepentingan keamanan dan perdamaian nasional.

Hal itu diutarakan Menlu setelah pertemuan tertutup dengan para duta besar dan perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Irlandia, dan Uni Eropa. Para diplomat ini memprotes kebijakan negara tersebut memblokir Twitter.

Menlu mengatakan, tujuan utama pemerintah ialah mendorong penggunaan platform media sosial yang bertanggung jawab dan tidak mengganggu stabilitas perdamaian dan persatuan negara.

“Mereka (utusan) semua tinggal di sini bersama kami di Nigeria dan memiliki pandangan dan pengalaman yang adil tentang tantangan keamanan yang kami hadapi,” ujar dia seperti dikutip dari The Guardian Nigeria, Senin (7 Juni 2021).

“Kami membahas peran media sosial sebagai platform yang dapat digunakan untuk berbuat baik atau buruk. Sayangnya sering kali media sosial dipakai untuk hal buruk yang memiliki konsekuensi mengerikan bagi kehidupan masyaraka dan, dalam kasus kami juga, mengancam persatuan negara,” ia menambahkan.

Menurut dia, sebagai tanggung  jawab pemerintah menjaga hukum dan ketertiban, keamanan, dan melestarikan kehidupan masyarakat, “Kami harus mengambil setiap tindakan untuk memastikan bahwa semuanya terjaga,” ujar dia

“Kami percaya demokrasi, bahwa harus ada hak untuk hidup, hak atas kepemilikan properti dan kami percaya pada hak asasi manusia dan kebebasan berbicara, tetapi media sosial harus digunakan secara bertanggung jawab,” Onyeama menuturkan.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Nigeria, Mary Leonard, mengatakan AS dan mitra lainnya akan terus terlibat dengan Nigeria untuk menegakkan hak asasi manusia dan supremasi hukum.

“Kami memang berbicara tentang masalah media sosial dan kekhawatiran kami. Kami adalah mitra kuat Nigeria dalam masalah keamanan dan kami menyadari tugas berat dalam masalah keamanan yang dihadapi Nigeria,” ujar dia.

"Kami menyadari bahwa ada masalah penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab, tetapi kami tetap teguh pada posisi kami bahwa akses bebas ke kemampuan untuk mengekspresikan diri sangat penting dan mungkin lebih penting di masa-masa sulit," ia menambahkan.

Menurut dia, banyak masalah yang disinggung Menlu Onyeama terkait media sosial, termasuk konten-konten hasutan dan kekerasan. Menurut dia, hal-hal tersebut kejahatan yang secara sah bisa dituntut oleh pemerintah Nigeria.

“Kami mendorong mereka untuk menggunakan proses peradilan berkaitan menghormati hak-hak asasi manusia dan supremasi hukum,” kata Leonard.[]