Mesin Pencari Microsoft Bing Sempat Blokir Foto dan Video Insiden Lapangan Tiananmen China 1989

Foto "manusia tank" yang terkenal dalam insiden berdarah Lapangan Tiananmen, China, pada 1989. | Foto: History.com

Cyberthreat.id – Microsoft menyebut pemblokiran singkat mesin pencarinya, Bing, terhadap gambar dan video “manusia tank” yang terkenal di Lapangan Tiananmen China pada Jumat (4 Juni 2021) sebagai kesalahan (human error).

Insiden Tiananmen di China pada 4 Juni 1989 dianggap sebagai ajang pembantaian yang dilakukan pemerintah setempat kepada pengunjuk rasa pro-demokrasi. Ada sekitar 200 orang tewas dan ratusan lain luka-luka dalam kejadian tersebut.

Pengguna di luar China, seperti di AS, Inggris, Jerman, dan Singapura, pada Jumat lalu melaporkan bahwa mereka tidak bisa mencari foto dan video “manusia tank” di mesin pencari Microsoft Bing.

Dalam pernyataannya, perusahaan mengatakan, insiden tersebut sebagai “kesalahan manusia yang tidak disengaja dan kami secara aktif bekerja untuk memperbaikinya,” tutur perusahaan seperti dikutip dari SptunikNews, diakses Minggu (6 Juni 2021).

Pada Sabtu pagi, menurut New York Times, mesin pencari tersebut telah kembali menampilkan hasil pencarian foto dan gambar tentang insiden Lapangan Tiananmen.

Microsoft adalah satu-satunya perusahaan asing besar yang menjalankan mesin pencari yang disensor di China. Mereka”tunduk” kepada regulator negara itu yang sangat menyensor internet dan mengkhawatirkan tentang keamanan teknologi yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan AS. Sebaliknya, dalam dua tahun terakhir, pemerintah AS menghukum perusahaan-perusahaan China yang dituding terkait dengan penindasan dan pengawasan online.

Tahun lalu, akun Zoom, aplikasi obrolan video, milik sejumlah aktivis HAM China di luar negeri diblokir lantaran mereka membuka ruang diskusi online tentang peringatan insiden tersebut. Perusahaan akhirnya memulihkan akun para aktivis dan mengatakan bahwa pemblokiran tersebut seharusnya tidak memengaruhi orang-orang di luar China.

Sejak 2019, Microsoft menerapkan sensor pada Bing. Misal, di China, jika pengguna mencari kata kunci “Dalai Lama”, Bing akan menampilkan akun media pemerintah China yang menuduh pemimpin agama itu telah mengobarkan kebencian dan separatisme. Di luar China, mesin pencari menampilkan situs-situs  web lain, salah satunya Wikipedia.

Jejaring sosial profesional Microsoft, LinkedIn, juga menjalankan versi situs terpisah yang difilter di China. Pada Maret lalu, regulator internet China menegur eksekutif perusahaan karena tidak menyensor konten politik yang sensitif sebelum pertemuan penting anggota parlemen China, tulis NYT.[]