Telkomsel-Huawei Kolaborasi Perkuat Bisnis TIK di Indonesia
PERUSAHAAN teknologi terkemuka China, Huawei, dan operator telekomunikasi Indonesia, Telkomsel, menggelar pertemuan tingkat tinggi tentang cloud. Mereka sepakat berkolaborasi guna mendorong visi Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital terkemuka di dunia.
Pertemuan bertema “Win Together in New Normal Era” yang dihadiri oleh Presiden Direktur Telkomsel Setyanto Hantoro, Rotating Chairman Huawei Technologies Guo Ping, dan CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.
Selain digelar virtual, acara itu juga dibuat tatap muka oleh sejumlah petinggi senior baik dari Telkomsel dan Huawei.
Guo Ping mengapresiasi atas terbangunnya kerja sama saling mendukung antar kedua perusahaan. "Kami berharap, melalui sinergi ini kami dapat bekerja sama dalam mendorong posisi Telkomsel ke jenjang yang lebih tinggi lagi di masa mendatang," ujar dia dalam pernyataan persnya, Selasa (11 Mei 2021).
Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, antara lain keduanya akan membangun bisnis dan pengembangan jaringan untuk mendorong tingkat penerimaan terhadap Orbit, mengeksplorasi peluang monetisasi dan use cases, dan saran-saran untuk mendukung kepemimpinan dalam teknologi.
"Sudah menjadi visi Telkomsel untuk terus menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, sebagai bentuk dukungan terhadap visi pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Setyanto Hantoro, President Director Telkomsel.
“Demi mewujudkan visi tersebut, Telkomsel berkomitmen untuk memperkuat tiga pilar digital utama perusahaan, yaitu Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital. Telkomsel pun berharap dapat terus menjalin kemitraan strategis bersama Huawei dalam mendorong percepatan digitalisasi bangsa dan negara, sehingga visi Telkomsel dan Indonesia dapat terwujud," ia menambahkan.
Sementara itu, , Director of Network Telkomsel, Nugroho, mengatakan, Telkomsel telah menjalankan berbagai strategi yang dapat membuka performa perusahaan lebih luas di 2021, salah satunya menerapkan mindset “cut the fat & build the muscle” yang berfokus pada upaya untuk meningkatkan customer experience, mempertahankan kepemimpinan teknologi, dan meningkatkan efisiensi.
“Operasi bisnis strategis cut the fat dilakukan dengan menjalankan 3G Sunsetting, memanfaatkan cloud sebagai fondasi jaringan (virtualisasi), sekaligus memastikan penyederhanaan dan otomatisasi jaringan. Sedangkan strategi build the muscle dilakukan dengan menghadirkan solusi 5G bagi pelanggan dan mitra perusahaan, menawarkan pengalaman beragam untuk berbagai kebutuhan pelanggan, aktif membangun dan memberdayakan ekosistem digital, serta memperkuat pengalaman layanan game dan video," kata dia.
Chief of Planning and Transformation Officer of Telkomsel, Wong Soon Nam mengatakan, terdapat beberapa area strategis di mana Telkomsel dapat berkolaborasi secara lebih mendalam dengan Huawei, seperti eksplorasi solusi dalam memaksimalkan laba atas investasi untuk teknologi LTE dan 5G, kolaborasi bersama untuk mengembangkan layanan FWA di Indonesia, serta kerja sama dalam pengembangan teknologi 5G dan solusinya bagi enterprise.
Di pengujung pertemuan, Telkomsel dan Huawei menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang pengembangan SDM. Huawei Indonesia menargetkan dalam 5 tahun berhasil mengembangkan kapasitas 100 ribu SDM di bidang teknologi digital, seperti cloud, kecerdasan buatan, big data analytics, keamanan siber, dan konektivitas generasi berikutnya.
Tujuannya untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia 4.0 yaitu menjadikan Indonesia sebagai 10 besar kekuatan ekonomi dunia pada 2030 dan 5 besar kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
Selain mendukung program pengembangan SDM, Huawei secara konsisten juga menghadirkan solusi-solusi berkualitas guna mendukung komitmen Telkomsel untuk terus menjadi pemimpin pasar di Indonesia.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut juga telah disusul dengan acara Cloud Congress untuk berbagi gagasan dan pengetahuan lebih mendalam tentang teknologi TIK terbaru beserta penerapannya. Sebanyak 200 partisipan menghadiri kongres ini.[]