Perempuan Perlu Terlibat Aktif di Bidang Teknologi Informasi
Cyberthreat.id – Director Government Affairs Huawei Indonesia, Yenty Joman, mengatakan perempuan-perempuan perlu terlibat aktif di dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar terwujud kesetaraan jender.
"Penting bagi kami untuk terus bekerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, BSSN, industri, dunia pendidikan, serta komunitas dalam meningkatkan literasi keamanan siber di kalangan perempuan. Kami ingin perempuan Indonesia makin berdaya berkat optimalisasi pemanfaatan inovasi digital berbasis cloud secara cerdas dan aman," kata Yenty.
Selain itu, Yenty juga melihat perlunya perempuan memiliki kesadaran tinggi terhadap perilaku-perilaku yang aman dan rentan dari ancaman siber.
"Menjaga kerahasiaan password, serta tidak sembarang meng-klik link-link yang tersebar lewat aplikasi, email, atau web," tegas dia ketika berbicara di acara peluncuran Indonesia Women in Cybersecurity (IWCS) yang digelar secara daring pada 21 April lalu dalam siaran pers yang diterima, Selasa (27 April 2021).
Menurut dia, perlu diupayakan perilaku cyber-hygiene, yaitu perilaku yang selalu waspada dan tidak sembarang mengakses konten-konten dari sumber yang untrusted, hingga selalu menjaga kerahasiaan nomor-nomor pribadi yang penting.
Sementara itu, Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian, Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam sambutannya mengatakan, dunia siber tidak saja rentan kejahatan terhadap perempuan, tetapi juga bagi negara Indonesia yang terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk kejahatan pencurian data yang merupakan jenis kekayaan baru bangsa serta dinilai lebih berharga dari minyak.
Hinsa mengatakan, Indonesia harus siap siaga menghadapi ancaman kejahatan siber termasuk kejahatan penyalahgunaan data. "Dalam bidang pertahanan keamanan, kita juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber,” ujar dia.[]