Rebut Pasar Cloud, Microsoft Buka Pusat Data Pertamanya di Malaysia
Cyberthreat.id - Microsoft akan mendirikan pusat data pertamanya di Malaysia untuk menopang layanan komputasi awan (cloud computing) miliknya.
"Ini tonggak penting bagi Microsoft dalam 28 tahun beroperasi di Malaysia," kata Jean Phillipe Courtois, Wakil Presiden Eksekutif dan Presiden Microsoft Global Sales, Marketing, dan Operations dalam pernyatan pers yang diterima Cyberthreat.id, Senin (19 April 2021).
Sayangnya, Microsoft tak membeberkan berapa nilai investasinya. Namun, menurut Reuters, Microsoft mengucurkan nilai investasi sebesar US$1 miliar selama lima tahun ke depan untuk program kemitraan "Bersama Malaysia", salah satunya untuk pusata data.
Selain itu, raksasa perusahaan teknologi AS itu berencana membuka pelatihan 1 juta orang Malaysia pada 2023 guna membantu menciptakan peluang ekonomi digital.
Microsoft menyatakan, akan membangun pusat datanya di wilayah Greater Kuala Lumpur dan memberikan akses penuh ke Microsof Cloud, seperti Microsoft Azure (basis data, analisis, AI, dan IoT), Micorosft 365 (layanan kerja dan produktivitas lain), dan Dynamic 365 serta Power Platform (mengelola solusi bisnis dengan aplikasi cerdas). Salah satu klien utama layanan cloud adalah perusahaan migas terkemuka Malaysia, Petronas.
Secara khusus, Microsoft bekerja sama dengan Social & Economic Research Initiative (SERI) membentuk MYDigital Alliance Leadership Council untuk berkolaborasi dalam kebijakan cloud-first dan digital-native.
Microsoft, bersama dengan mitra lokalnya, Enfrasys Solutions, telah ditunjuk oleh Unit Perencanaan Manajemen dan Modernisasi Administratif Malaysia untuk menyediakan layanan cloud kepada lembaga sektor publik Malaysia hingga 2023.
Microsoft juga akan bermitra dengan Censof Holdings, Silverlake Group, dan Web Bytes untuk mempercepat transformasi digital di industri, seperti jasa keuangan, ritel, makanan, dan minuman, serta sektor publik.[]