Enam Terduga Teroris Makassar Manfaatkan Grup WhatsApp untuk Rencanakan Aksi
Cyberthreat.id – Enam terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri memanfaatkan aplikasi pesan daring, WhatsApp, untuk merencanakan aksinya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan enam terduga itu merupakan kelompok Villa Mutiara di Makassar, Sulawesi Selatan terkait dengan aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021.
Enam terduga tersebut berinisial J, D, MS, S alias AL, W, dan S. Mereka membuat grup WhatsApp dengan nama "Batalyon Iman".
"Komunikasi dalam grup WhatsApp tersebut, mereka membicarakan tentang rencana amaliyah selanjutnya," ujar Rusdi dalam konferensi pers via saluran YouTube Divisi Humas Polri, Selasa (13 April 2021).
Rusdi mengatakan dalam grup WhatsApp, mereka juga diduga membicarakan terkait pembuatan bahan peledak.
"Dalam grup WhatsApp tersebut mereka mempraktikkan bagaimana membuat atau merakit bahan peledak," kata Rusdi.
Enam terduga tersebut ditangkap di Makassar dan di Kabupaten Gowa. Dari penangkapan, polisi menyita senapan angin digunakan mereka untuk latihan bersenjata, tujuh ponsel pintar, dan satu unit sepeda motor.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Eddy Hartono mengatakan lembaganya memantau empat platform media sosial, seperti WhatsApp, Telegram, Facebook, dan TamTam tekait dugaan terorisme.
Dari hasil pemantauan per 12 Maret 2021, terdapat 321 grup maupun kanal media sosial yang terindikasi menyebarkan propaganda radikal. Terbanyak di Telegram dengan 145 akun/grup, WhatsApp 126 akun/grup, Facebook 34 akun/grup, dan TamTam 16 akun.
Menurut Eddy, seperti dikutip dari Merdeka.com, anggota grup tersebut sebelumnya berkenalan di media sosial lain, salah satunya grup Facebook yang bersifat publik, barulah kemudian membuat grup WhatsApp.[]
Redaktur: Andi Nugroho