Terungkap Alasan Apple Tak Mau Kembangkan iMessage di Android
Cyberthreat.id – Apple diduga tak ingin mengembangkan aplikasi perpesanan bawaannya, iMessage, di ponsel Android agar penggunanya tetap setia menggunakan produk-produknya.
Rahasia itu terkuak dalam dokumen pengadilan tertanggal 7 April 2021 menyangkut pertarungan hukum antara Epic Games dan Apple.
Dokumen itu menunjukkan betapa berharganya iMessage di mata Apple sehingga hanya ada di platform iOS, iPadOS dan macOS, seperti dikutip dari ZDNet, Minggu (11 April 2021).
Dokumen itu menyebutkan bahwa pada 2016, seorang karyawan Apple yang tidak disebutkan namanya menulis dalam email bahwa: "[alasan] paling sulit #1 untuk meninggalkan aplikasi Apple Universe adalah iMessage... iMessage sama dengan penguncian yang serius," yang kemudian dijawab oleh Apple eksekutif yang bertanggung jawab atas App Store, Phil Schiller bahwa "memindahkan iMessage ke Android akan lebih merugikan kami daripada membantu kami, email ini menjelaskan alasannya”.
Senior Vice President of Software Engineering Apple dan eksekutif yang bertanggung jawab atas iOS, Craig Federighi mengatakan, iMessage di Android akan membuat orangtua hanya akan memberikan anaknya ponsel Android, bukan iPhone.
Wakil Senior Presiden Senior Apple untuk Perangkat Lunak dan Layanan Internet, Eddy Cue, mengatakan, Apple telah memutuskan tidak mengembangkan iMessage untuk Android pada awal 2013 setelah peluncuran layanan perpesanan di iOS 5 pada 2011, menurut dokumen yang diajukan Epic seperti dilaporkan The Verge, diakses Minggu (11 April 2021).
Cue mengakui bahwa pengembangan iMessage di Android itu bisa saja dilakukan oleh Apple, sehingga pengguna iOS dan Android dapat berkirim pesan melalui iMessage ini tanpa melalui SMS. Namun, versi itu tidak pernah dikembangkan.
Layanan video call-nya yang terhubung dengan iMessage, yakni FaceTime juga menjadi salah satu pertimbangan lain Apple. FaceTime diumumkan Steve Jobs di acara di WWDC 2010. FaceTime kemudian dirilis untuk iPhone, iPad dan Mac, tetapi tidak tersedia secara resmi untuk perangkat non-Apple.
Selain faktor keduanya, ada faktor lain yang disoroti dalam dokumen itu, yaitu terkait "biaya peralihan" ketika migrasi dari iOS ke Android.
Biaya peralihan yang dimaksud tersebut mencakup:
- jumlah waktu dan upaya yang diperlukan pengguna untuk beralih antara iOS dan Android
- kebingungan dan frustasi pengguna yang terlibat dalam peralihan antarsistem operasi
- biaya keuangan yang terkait dengan pengalihan tersebut, misalnya, kehilangan file media yang berharga, aplikasi berbayar dan pembelian dalam aplikasi yang tidak dapat ditransfer dan harus diunduh lagi.
- Selain itu, hilangnya utilitas atau peningkatan kompleksitas komunikasi tertentu dengan keluarga dan teman, serta hilangnya layanan terkait dengan sistem operasi tertentu.[]
Redaktur: Andi Nugroho