Enam Versi Windows Terburuk Sepanjang Masa

Windows 10 | Foto: Microsoft

Cyberthreat.id – Lebih dari tiga dekade kesuksesan Microsoft Windows, tentu saja ada beberapa kegagalan dalam perjalanannya.

How To Geek, portal yang fokus mengulas tips dunia komputer, merangkum perjalanan sistem operasi Windows. Hasilnya, ada enam Windows terburuk.

Dalam membuat enam daftar tersebut, How To Geek mempertimbangkan metrik antara lain seberapa besar orang membenci setiap versi (penampilan di daftar terburuk lainnya), seberapa buruk penjualannya, seberapa lambat diadopsi, seberapa buruk ulasannya, lamanya masa pakainya pasar, dan pengalaman pribadi dengan perangkat lunak.

Mereka juga mencari kata kunci di Google mengenai "Windwos (x) Sucks" dan menghitung hasilnya.

Bisa saja Anda tidak setuju dengan peringkat yang diberikan mereka. Berikut daftar versi Windows terburuk, dikutip Kamis (8 April 2021).


1. Windows 1.01 (1985)

Windows 1.0 mungkin memiliki peringkat tertinggi dalam hal kepentingannya karena menjadi versi Windows yang pertama. Seperti halnya sesuatu yang pertama selalu ada sebutan “yang pertama selalu menjadi kelinci percobaan”.

Windows 1.01 merupakan versi rilis publik pertama dari Windows, grafis milik Windows pertama ini cukup sederhana. Program sederhana dan manajer file yang disebut sebagia MS-DOS Executive diluncurkan. MS-DOS Executive berisikan nama file sederhana dan tanpa ikon apa pun, hanya berisikan tulisan.

New York Times pernah memberitakan terkait Windows 1.01 ini dan menggambarkannya begitu lambat, terlebih bila kian banyak jendela yang akan dibuka atau aktifkan, akan semakin lambat kinerjanya juga. 

Windows ini dibangun dengan mengandalkan tetikus (mouse), semua dilakukan mengandalkan kursor tanpa bisa jalan pintas melalui keyboard. Ada perintah keyboard,  tetapi untuk menjalankan salah satunya Anda harus menekan tombol “Alt” untuk menampilkan menu perintah, lalu terus tekan tombol panah bawah hingga mencapai perintah yang diinginkan lalu tekan “Enter”.

Untuk mencoba menggunakan Windows 1.01, Anda dapat mengunjungi situs web PCJs.


2. Windwos XP (rilis awal 2001)

Windows XP merupakan salah satu versi Windwos terhebat sepanjang masa setelah dilakukan perbaikan. Sebelum rilis service pack 2 pada 2004, Anda mungkin ingat seperti apa XP dengan kerentanan yang serius yakni pada Universal Plug dan Play (UPnP).

Dikutip dari NewScientist, UPnP dimaksudkan untuk memungkinkan PC mengontrol berbagai perangkat keras. Namun, kerentanan UPnP pada XP saat itu memungkinkan peretas jahat mendapatkan kendali penuh atas komputer.

Selain itu, ada juga kesulitan pada sistem aktivasi baru Windows XP yang merupakan pertama di Windows pada saat itu. Untuk mencegah pembajakan, Microsoft mewajibkan penggunanya yang membuat mesin mereka sendiri atau memutakhirkannya untuk mengaktifkan salinan Windows XP mereka melalui internet atau melalui telepon.

Jika Anda membuat perubahan signifikan pada perangkat keras komputer seperti memasang harddrive atau kartu grafis baru, maka diperlukan aktivasi sehingga tidak akan memunculkan permasalahan yang akan membuat Anda sakit kepala.

Namun, Microsoft terus menyempurnakan XP selama bertahun-tahun dan akhirnya menjadi OS yang kokoh dan stabil sehingga banyak orang yang enggan berpindah atau memperbarui versinya di atas XP.


3. Windows RT (2012)

Windows RT berjalan pada prosesor ARM—sebagian besar ponsel cerdas dan tablet menggunakan prosesor ini  sehingga lebih ringan. Windows RT ini memiliki mesin yang lebih hemat daya seperti halnya Surface RT—komputer tablet yang diproduksi oleh Microsoft.

Hanya masalahnya pada Windows RT ini adalah tidak dapat menjalankan jutaan aplikasi Windows yang dirancang untuk arsitektur prosesor x86 tradisional Windows. Yang mendukung adalah aplikasi yang disediakan melalui Windows Store, tetapi pada saat itu aplikasi yang tersedia tidak terlalu bagus, yang mana berisikan aplikasi palsu atau penipuan meski pada akhirnya dihapus oleh Microsoft.

Lebih buruknya lagi, dukungan desktop penuh dengan mode desktop hanya mengizinkan aplikasi desktop Micrososft seperti Microsoft Office. Aplikasi pihak ketiga dilarang, meskipun itu untuk ARM. Pada akhirnya, Microsoft mengalami kerugian sebesar US$900 juta pada 2013 akibat kegagalan Windows RT dan perangkat keras Surface RTnya.


4. Windows 8 (2012)

Windows 8 ini langkah berani yang diambil Microsoft. Melihat turunnya penjualan PC dari tahun ke tahun pada 2011 yang ditimbulkan pada saat itu karena iPhone dan iPad Apple. Microsoft menjawab tantangan dengan menghadirkan Windows 8 dengan sistem operasi (OS) CrossOver (memungkinkan aplikasi berbasis Windows jalan di OS lain) yang dapat menangani layar sentuh dan PC desktop.

Sayangnya, Microsoft menjadi sedikit terlalu antusias dengan gebrakan barunya. Layar utama desktop berisikan banyak ikon-ikon dibandingkan desktop di OS sebelumnya yang terkesan bersih. Pengguna dipaksa menggunakan antarmuka layar sentuh pertama yang disebut “Metro” yang lebih bagus untuk tablet, tapi tidak untuk desktop.

OS melakukan boot ke layar “Start” secara default dan menyembunyikan "Desktop" di belakang ikon-ikon menu. Setelah Anda masuk, tidak ada menu “Start” dan itu ketika Anda menggerakkan mouse ke sudut layar di Windows 8 itu akan memunculkan ikon menu yang disebut "Charm Bar", fitur Windows 8 yang enyediakan akses ke "Search", "Share", "Start", "Devices" hingga "Settings".

Situs web InfoWorld pernah mengkaji Windows 8 dan menilai OS ini seburuk itu. Gaya disebut "Metro" itu hanyalah sebuah prestasi di kalangan para insinyur dari sudut pandang pengguna.

Sementara,, menurut Infoworld, itu sebuah kegagalan, lantaran pengguna tidak suka harus menavigasi "Metro" untuk menemukan pengaturan dan aplikasi yang di Windows 7 bisa ditemukan dengan mudah. Banyak pengguna pun jadi terjebak di Windows 7 dibanding ke Windows 8 atau langsung berpindah ke Mac.

Menu pencarian di Windows 8 pun tidak semudah di Windows 7, di mana ketika mencari sesuatu itu akan memunculkan yang relevan. Sementara di Windows 8, kata How To Geek, itu hanya memunculkan aplikasi secara default, Anda harus mengklik "Settings" atau "File" jika Anda menginginkan ada hal relevan lainnya.


5. Windows Vista (2006)

Setelah sukses besar dari Windows XP, Windows Vista mengalami kegagalan. Banyak perangkat lunak dan perangkat keras yang tidak kompatibel dipasang di Vista, kata ZDNet. Ini membuat OS ini tidak akan diadopsi mengingat banyak yang tidak cocok untuk dipasang di OS ini.

Terlebih, ketika OS akan digunakan di perusahaan, departemen IT tidak bisa berkreasi melakukan pengamanan karena banyak yang tidak kompatibel. Jadi, menempatkan departemen IT tidak bisa melakukan pengamanan lebih ekstra di saat sudah munculnya malware.

Selain itu, keluhan paling awal ialah Vista berjalan lamban pada mesin yang berkinerja sangat baik dengan XP. Ini juga memakan banyak memori lantaran antarmuka Aero dan antamuka Gadgets (SideBar) yang selalu berjalan membebani kemampuan grafis, memori, dan daya CPUnya.

Namun, yang mengganggu adanya jendela yang muncul setiap beberapa menit untuk menutupi layar setiap kali mencoba melakukan sesuatu dengan komputer Anda. Jendela pop-up itu adalah perintah User Account Control (UAC). Untungnya, itu bisa diatasi dengan menonaktifkannya atau menghentikan pop-up itu muncul. Namun, tetap saja apa yang dipikirkan Microsoft memunculkan pop-up mengganggu itu?


6. Windows Millenium Edition (2000)

Awalnya Microsoft bermaksud agar Windows 98 menjadi OS terakhir berdasarkan kernel MS-DOS, tetapi Microsoft menyadari tidak punya waktu menghadirkan Windows berbasis NT untuk konsumen. Untuk itu, hadirnya Windows Millenium Edition atau disingkat sebagai "Windows Me".

Apa yang salah pada Windows Me ini? Paling utama di antara masalah adalah banyak pengguna meraskaan crash dan selalu terjadi. Tidak ada yang pernah menjelaskan dengan tepat mengapa Windows Me lebih tidak stabil dengan Windows 98 yang sudah tidak stabil, tetapi tampaknya karena bug yang disebabkan terburu-burunya Microsoft mengeluarkan fitur baru ke Windows Me tanpa pengujian yang tepat.

Masalah lainnya yakni Windows Me menghasilkan banyak memori yang bocor yang pada akhirnya berpotensi menyebabkan kerusakan. Pengguna juga harus menghapus mode MS-DOS agar beberapa program lama dapat bekerja, terutama game MS-DOS era akhir dari pertengahan 1990-an yang populer di pengguna Windows saat itu.

Setelah Windows Me, Microsoft pulih dengan Windows XP pada 2001 meskipun itu juga memiliki masalah sendiri yang cukup serius seperti dibahas pada poin nomor 2.


Windows 10 (2015)


Dari enam terburuk itu, How To Geek menyebutkan Windows 10 (2015) sebagai yang terbaik dengan mendapatkan nilai tinggi. Hal ini karena Windows 10 menawarkan pengalaman desktop yang kompeten meski layar sentuhnya lebih buruk daripada Windows 8.

Pembaruan yang dilakukan di Windows 10 terkadang tidak dapat dipahami karena terkesan tidak pernah berakhir. Microsoft terus-menerus mengutak-atik fitur-fitur baru. Setidaknya, ada dua cara berbeda untuk mengonfigurasi sistem yakni "Control Panel" dan "Settings".

Banyak komentar tentang Windows 10 selama bertahun-tahun dan kebanyakan tidak menyukai Windows 10 dari banyak aspek. Meski ada yang menganggap ini salah satu yang terburuk, tetapi How To Geek menilai satu sisi, Windows 10 adalah versi terbaik sepanjang masa dalam banyak hal.

Jika mungkin ada Windows 11, semoga bisa mendapatkan awal yang bagus tanpa merusak semuanya seperti Vista dan Windows 8 sebelumnya.

Nah, Anda pilih yang mana?[]

Redaktur: Andi Nugroho