Peretas China Curi dan Jual Rekaman Video Aktivitas Rumah Tangga hingga Seksual di Hotel
Cyberthreat.id – Satu kata yang tepat untuk peretasan ini: mengerikan!
Peretas China memiliki rekaman video dari puluhan ribu kamera keamanan alias CCTV. Menurut laporan Henan Television, peretas mendapatkan rekaman itu dari berbagai lokasi di China, seperti Guangdong, Hunan, dan Hubei, lalu menjualnya di internet dengan label promosi “paket video rumahan”.
“Saya memiliki begitubanyak klik video, Anda tidak dapat merampungkan semuanya dalam waktu enam bulan meski Anda menontonnya selama 24 jam sehari,” ujar peretas itu dalam rekaman obrolan suara kepada Henan Television, seperti dikutip dari South Morning China Post, diakses Minggu (4 April 2021).
Menurut laporan investigasi yang disiarkan pada Senin lalu, rekaman-rekaman video itu selain dari rumah tangga juga berasal dari kamera pengintai yang secara diam-diam dipasang penjahat siber di hotel, kamar pas, dan salon kecantikan.
Ditawarkan di media sosial, video-video tersebut dibanderol berdasarkan seberapa menarik aktivitas yang direkam.
Video yang berisi ketelanjangan atau adegan seksual dijual seharga 50 yuan (US$ 8), sedangkan yang berisi aktivitas biasa di kamar hotel senilai 20 juan (US$ 3), kata si penjual video yang dianonimkan dalam laporan itu.
Selain potongan rekaman video, penjual tersebut juga menawarkan akses ke live feed—dengan membeli “user ID” dan kata sandi kamera. Artinya akses langsung ke kamera untuk 10 rumah tangga. Banderol untuk akses ini seharga US$ 11, sedangkan untuk 10 hotel dan 10 rumah tangga berbiaya US$ 23.
Lalu, untuk 20 hotel dan 20 rumah tanggal dihargai US$ 39.
Dari puluhan ribu video, aktor di balik penjualan video tersebut membagikan pada Februari lalu sebanyak 8.000 di grup pesan daring, QQ. Anggota obrolan tersebut adalah anggota VIP yang akan menjual video ke jaringannya.
“Jika Anda ingin mendapatkan uang, Anda bisa menjadi agen saya, mendapatkan dengan harga lebih murah dari saya dan menjual dengan harga lebih tinggi,” kata operator itu.
“Saya memiliki belasan orang yang bepergian ke seluruh negeri dan memasang kamera ke mana pun mereka pergi. Bahkan, jika hotel mengetahuinya, yang akan hilang hanyalah kamera yang harganya beberapa ratus yuan. Kami memotong beberapa klip untuk dijual secara online dan kami akan menutup kerugian itu,” katanya.
Video yang hanya melibatkan kehidupan keluarga normal menjadi lebih populer, kata lelaki itu.
Dalam satu video yang dibagikan di grup QQ, sebuah keluarga beranggotakan tiga orang direkam dengan kamera tersembunyi saat mereka sedang berlibur di homestay.
Sang ibu sedang berbaring di sofa membaca dari ponselnya, sang ayah setengah telanjang dan memakai masker wajah, sedangkan anak balita mereka bermain di depan mereka. Video tersebut berdurasi 8 jam.
“Video semacam itu sederhana. Banyak orang menyukai hal-hal semacam itu saat ini, menonton privasi orang, apa yang mereka lakukan saat ini… Tahukah Anda, saya telah menjual video ini beberapa ratus kali,” katanya.
Televisi tidak mengatakan apakah mereka telah menghubungi polisi tentang temuan tersebut.
Namun, Zhang Tao, seorang ahli hukum dari firma hukum Shanghai Hiways, mengatakan kepada South China Morning Post, tindakan tersebut adalah industri ilegal dan tindak pidana.
Tindakan seksual dalam konten video bisa termasuk kejahatan menyebarkan pornografi yang diancam penjara hingga dua tahun, menurut hukum pidana China. Untuk video dari kamera rumah, orang yang meretas sistem komputer dan mencuri data dapat menghadapi hukuman penjara hingga tujuh tahun.[]