Huawei Nyatakan Terapkan Transparansi Data Operasional ke Publik

Huawei's Rotating Chairman Ken Hu. | Foto: Arsip Huawei

Cyberthreat.id – Perusahaan teknologi global, Huawei, berhasil membukukan kinerja positif di tengah tantangan pandemi dan sanksi dari Amerika Serikat.

Huawei sepanjang 2020 mencatatkan pendapatan US$136,7 miliar, naik 3,8 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year). Sementara laba bersih meningkat 3,2 persen mencapai US$9,9 miliar.  

Kendati menghadapi kesulitan operasional akibat sanksi AS pada 2019 dan 2020, Huawei meminta KPMG, jaringan global perusahaan akuntansi besar asal Belanda, untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan secara independen dan objektif, tutur Huawei dalam siaran persnya terkait Laporan Tahunan Huawei 2020, Rabu (31 Maret 2021).

Huawei mengatakan, dokumen yang dihasilkan KPMG merupakan opini audit standar yang tidak dimodifikasi. Apa pun situasinya, Huawei akan terus menerapkan transparansi dengan mengungkapkan data operasional kepada pemerintah, pelanggan, pemasok, karyawan, dan mitra.


Statistik perbandingan pendapatan (atas) dan laba bersih Huawei dari tahun ke tahun. | Foto: Huawei 2020 Annual Report


"Selama setahun terakhir kami bertahan kuat menghadapi kesulitan," kata Ken Hu, Rotating Chairman Huawei.

“Kami terus berinovasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sehingga menghasilkan kinerja yang sebagian besar sesuai dengan prakiraan,” ia menambahkan.

Pada 2020, Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya berjalan stabil di lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah, sehingga membantu kegiatan pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan belanja online selama lockdown akibat Covid-19.

Bekerja sama dengan operator di seluruh dunia, Huawei membantu memberikan pengalaman konektivitas yang superior dan terdepan dengan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur.

Sepanjang tahun lalu, lini bisnis enterprise Huawei meningkatkan upaya dalam mengembangkan solusi berbasis skenario yang inovatif untuk berbagai industri dan menciptakan ekosistem digital yang tumbuh subur dalam kreasi bersama dan berbagi keberhasilan.

Selama pandemi, Huawei memberikan keahlian teknis dan solusi yang penting dalam perang melawan virus. Contohnya, solusi diagnostik AI-assisted berbasis Huawei Cloud yang membantu rumah sakit di seluruh dunia mengurangi beban infrastruktur medis mereka. Huawei juga bekerja dengan para mitra untuk meluncurkan platform pembelajaran online berbasis cloud kepada lebih dari 50 juta siswa sekolah dasar dan menengah.[]