Pengacara Meng Wanzhou Huawei Tantang Bantahan Polisi Kanada Soal Bagikan Informasi ke FBI

Chief Finance Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou dengan gelang pengawas di kakinya

Cyberthreat.id - Pengacara kepala keuangan Huawei Meng Wanzhou yang sedang menghadapi sidang ekstradisi di Kanada menyorot penolakan seorang pensiunan polisi Kanada untuk bersaksi di pengadilan. Menurutnya, itu belum pernah terjadi sebelumnya dan meminta hakim meragukan pernyataan tertulis polisi itu yang mengklaim tidak berbagi informasi dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).

Meng, yang juga putri pendiri Huawei, ditangkap di bandara Vancouver Kanada pada akhir 2018 atas permintaan Amerika yang menginginkan Meng diekstradisi ke Amerika untuk menghadapi tuduhan penipuan.

Amerika menuduh Huawei menggunakan perusahaan cangkang Hong Kong bernama Skycom untuk menjual peralatan ke Iran yang melanggar sanksi AS. Dikatakan Meng melakukan penipuan dengan mengelabui bank HSBC tentang urusan bisnis perusahaan di Iran. Sebagian besar kasus berpusat pada presentasi PowerPoint bulan Agustus 2013 yang ditujukan kepada seorang eksekutif HSBC saat makan siang di Hong Kong.

Penangkapan itu membuat marah Beijing, yang melihat kasusnya sebagai langkah politik yang dirancang untuk mencegah kebangkitan China.

Pengacara Meng mengklaim upaya ekstradisi Meng ke Amerika harus dihentikan karena penangkapannya tidak sesuai prosedur. Menurutnya, saat Meng ditangkap, petugas Badan Layanan Perbatasan Kadana menahan dan menanyainya tanpa didampingi pengacara, menyita perangkat elektriknya dan memasukkannya ke dalam tas khusus untuk mencegah tidak ada yang dihapus dari perangkat itu, serta memaksanya menyerahkan kode sandi perangkat sebelum penangkapan resmi.

Pengacara Meng mengatakan memiliki hak untuk menantang pernyataan tertulis dari mantan Sersan Polisi Berkuda Kanada (RCMP), Beng Chang, yang mengatakan dia tidak membagikan informasi yang diambil dari perangkat elektronik Meng dengan FBI.

Chang, yang kini tinggal di Makau, telah menyewa pengacara, dan menolak bersaksi. RCMP menghancurkan semua email dan pesan teks Chang begitu dia pensiun.

Pengacara pembela, Scott Fenton, mengatakan ada nilai kejutan tertentu dalam gagasan bahwa seorang perwira polisi senior  menolak untuk diperiksa silang.

Chang adalah saksi terpenting dalam masalah pengumpulan dan berbagi informasi dengan FBI, kata Fenton.

"Penolakannya untuk bersaksi secara langsung memengaruhi kemampuan kami untuk memeriksanya tentang masalah apakah nomor seri perangkat klien kami dibagikan," kata Scott Fenton, seperti dilansir Business Standard, Selasa (23 Maret 2021)

Fenton berkata Hakim Heather Holmes yang menangani kasus itu seharusnya tidak bergantung pada pernyataan tertulis Chang.

Penghancuran informasi Chang setelah dia pensiun terjadi bahkan setelah pembela Chang memberi tahu Jaksa Agung Kanada dan RCMP tentang kemungkinan relevansi materi tersebut, kata Fenton.

"Ini adalah bukti kelalaian yang tidak bisa diterima," katanya.

Meng hadir di sidang tidak lagi mengenakan perban besar yang menutupi jari tengah di tangan kanannya dan dengan gelang pengawas di pergelangan kakinya. Meng dikenakan status tahanan rumah di Vancouver.

Pengacara Meng akan kembali ke pengadilan bulan depan dengan alasan bahwa AS melebihi batas yurisdiksinya dengan menuntut warga negara asing atas tindakan yang terjadi di Hong Kong dan bahwa Kanada telah disesatkan oleh AS dalam kasus itu.

Awal bulan ini, pengacaranya mengatakan komentar yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump mengubah Meng menjadi alat tawar-menawar dan mengooptasi proses ekstradisi.[]