Cegah Peretasan Email, Google Sarankan Fitur Keamanan di Gmail Diaktifkan
Cyberthreat.id – Pengguna email perlu mengaktifkan berbagai fitur keamanan agar penjahat siber tidak dengan mudah masuk dan memonitor percakapan di dalamnya.
Head of Gov. Affairs Google Indonesia, Putri Alam mengatakan, ada sejumlah fitur dan sumber daya yang bisa menuntun pengguna untuk memeriksa apakah akun email pernah diretas.
Untuk pelanggan berbayar, Putri menjelaskan, di aplikasi Gmail Workspace terdapat fitur yang lebih lengkap; administrator domain dari email workspace tersebut punya tools-tools yang sekiranya membantu memeriksa adanya upaya login mencurigakan.
"Kami juga menyediakan sumber daya untuk mengecek apakah ada login yang mencurigakan; bisa diselidiki, siapa saja yang sudah login ke sistem," ujar Putri dalam acara "Business Email Compromise, Sudah Amankah Email Kita?" yang ditayangkan di saluran YouTube Siber TV Kamis (18 Maret 2021), diakses Jumat (19 Maret).
Google juga, menyediakan alat agar pemilik akun bisa untuk memutuskan akses (revoke access) untuk akun-akun yang sudah diretas. (Baca: Cara Hapus Situs Web atau Aplikasi yang Diakses via Akun-Gmail).
Di aplikasi Gmail, baik berbayar maupun gratis, sebetulnya juga bisa mengontrol keamanan dan privasi di bagian "Kelola Akun Google Anda".
Dari situ, kata Putri, pengguna bisa mengecek apakah kata sandi sudah aman hingga mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA). Menurut dia, 2FA ini wajib diaktifkan untuk menambah lapisan keamanan akun email pengguna. "Misalnya password kita bocor, masih ada layer berikutnya," ujarnya. (Baca: Cara Mudah Aktifkan Lapisan Keamanan 2FA di Gmail)
Menurut Putri, Google juga bisa mendeteksi pengguna yang mencoba login dari lokasi yang berbeda. Misalnya, Anda biasa login di Jakarta, tapi kemudian Anda login ke email saat di China. Secara otomatis, Google akan mengirimkan notifikasi ke email Anda bahwa ada yang telah login dari lokasi berbeda. (Baca: Akun Gmail Anda Lupa Dikeluarkan dari Perangkat Warnet, Berikut Cara Mudah Logout dari Jarak Jauh)
Menurut dia, fitur-fitur keamanan tersebut sebaiknya dipahami oleh pengguna Gmail. Pasalnya, fitur-fitur ini tidak akan berguna bila masyarakat tidak tahu atau kurang melek dengan aplikasi yang dipakai.[]
Redaktur: Andi Nugroho