Vodafone Spanyol Kena Denda Terbesar karena Telemarketing Agresif dan Berbagi Data Pengguna
Cyberthreat.id - Vodafone Spanyol terkena denda dengan jumlah terbesar yang pernah dibebankan oleh Badan Perlindungan Data Spanyol (AEPD).
Perusahaan telekomunikasi tersebut, seperti diberitakan Infosecurity Magazine, dikenai sanksi finansial dalam empat denda terpisah sebesar $ 9,72 juta (setara Rp140 miliar) atas penggunaan taktik telemarketing agresif dan kegagalannya melindungi data.
Dua denda, yang totalnya US$ 7,16 juta, terkait dengan pelanggaran Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) UE. Yang ketiga, seharga US$ 2,39 juta, terkait undang-undang Spanyol tentang hak digital dan telekomunikasi serta GDPR. Denda terakhir, sebesar US$ 179 ribu, menyangkut pelanggaran hukum Spanyol tentang cookie.
Vodafone adalah operator telekomunikasi global asal Inggris dan beroperasi 27 negara. Di Indonesia, menurut laman Wikipedia, Vodafone bermitra dengan PT Excelmindo Pratama Tbk (XL).
Dalam pemberitahuan keputusan yang diterbitkan 11 Maret 2021, AEPD menyatakan bahwa Vodafone telah menargetkan pelanggan dengan panggilan, email, dan pesan SMS yang tidak diminta tanpa terlebih dahulu mendapatkan persetujuan mereka.
Pesan itu diterima bahkan oleh pelanggan yang secara khusus meminta agar detail mereka ditambahkan ke direktori yang mencantumkan orang-orang yang tidak ingin menerima iklan.
Vodafone Spain diketahui telah menyetujui transfer data internasional yang tidak memenuhi persyaratan GDPR. Perusahaan selanjutnya ditemukan beroperasi tanpa sarana atau metode apa pun untuk memverifikasi keaslian atau legalitas data yang sedang diproses.
AEPD menemukan bahwa setelah mengalihdayakan sebagian besar operasinya, Vodafone Spanyol tidak lagi dapat mengidentifikasi pelanggan mana yang memilih untuk tidak menerima pesan pemasaran dari pihak ketiga.
Menjelaskan pemahaman perusahaan tentang informasi pelanggannya, otoritas data mengatakan bahwa Vodafone Spain tidak memiliki "kendali nyata, berkelanjutan, permanen, dan diaudit" atas bagaimana data pelanggan digunakan dan tidak dapat "memberikan dokumentasi terperinci tentang jaminan perlindungan data."
Sebelum denda Spanyol Vodafone, penalti terbesar yang diberikan oleh AEPD adalah denda US$ 7,14 juta yang dijatuhkan pada CaixaBank pada Januari 2021. AEPD mengatakan bahwa perilaku Vodafone sebelumnya telah berkontribusi pada beratnya denda tersebut.
Dari Januari 2018 hingga Februari 2020, Vodafone Spanyol telah diperingatkan atau didenda lebih dari 50 kesempatan terpisah.
Vodafone dilaporkan akan mengajukan banding atas keputusan AEPD. []