Anton BSSN: Norma di Dunia Nyata Harus Diterapkan Juga di Ruang Siber
Cyberthreat.id - Norma-norma yang berlaku di kehidupan nyata, seharusnya juga diterapkan di ruang siber. Sebab, pada dasarnya, percakapan di ruang siber dan dunia nyata seharusnya berjalan seiring.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiyawan dalam acara "Sibermin Bawa Pesan Siber: Kita dan Digital Lifestyle", Selasa (9 Maret 2021)
Anton mencontohkan, saat berbeda pendapat di dunia nyata, orang akan bilang "mohon izin pendapat saya begini". Namun, ketika mengungkapkannya di Facebook malah bicara asal-asalan karena tidak bertemu langsung.
Menurut Anton, sikap seperti itu tentu tidak mencerminkan budaya yang baik. Seharusnya, kata dia, yang paling penting kita harus membawa budaya yang baik di dunia nyata ke dalam ruang siber. Artinya, ketika mengomentari seseorang di Facebook meski tidak bertemu langsung, budayanya juga diterapkan seperti ketika halnya bertemu langsung.
"Harus selaras berkehidupan di ruang siber dan nyata sama saja semua normanya dipakai," ujarnya.
Baca:
Anton menghimbau jangan karena mengira memakai akun palsu sehingga mengomentari apa pun di ruang siber tanpa etika. "Mentang-mentang tidak kelihatan, pakai fake account kita ngomong sembarangan," katanya.
Anton juga mengingatkan ruang siber merekam jejak digital penggunannya. Anton menjelaskan sekali kita melakukan sesuatu yang kurang baik, itu akan tercatat selamanya sehingga harus hati-hati di ruang siber.
"Harus hati-hati, begitu kalian melakukan sesuatu yang jelek di ranah siber, tidak terhapus dan akan jadi masalah di kemudian hari. Ketika kita kerja, mendaftarkan beasiswa, mungkin seperti kemarin ketemu orang juga terus anaknya mau lamaran mertuanya sini akun media sosialmu, hati-hati," ujarnya.
Karenanya, Anton menghimbau agar menggunakan ruang siber untuk hal-hal positif.
Untuk menyalurkan hal-hal yang negatif seperti menyerang sana sini melalui ruang siber, kata Anton, lebih baik disalurkan melalui semacam bug bounty program.
"Hacker-hacker itu menyerang negara sana, menyerang negara sini, itu kita masyarakat jangan begitu, karena misalkan kita nyerang rumah sakit di sana, RS nya mati ada orang yang mau operasi enggak jadi operasi meninggal itukan seperti itukan nama Indonesia jadi kurang baik," tuturnya.
"Ikuti CyberArmy, industri yang kita bina, teman-teman bisa masuk ke situ, jangan digunakan untuk hal-hal menyerang negara lain," tambahnya. []
Editor: Yuswardi A. Suud