TechDay 2021: Institut Teknologi Del dan Huawei Indonesia Gelar Literasi Keamanan Siber Bersama BSSN
Cyberthreat.id – Institut Teknologi Del (IT Del) Sumatera Utara dan Huawei Indonesia menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar virtual TechDay 2021 bertema “Memahami Modus Kejahatan Rekayasa Sosial pada Platform Digital dan Upaya Pencegahannya” pada Senin (8 Maret 2021).
Selain itu, juga digelar workshop tentang “AI dan Big Data Teknologi untuk Penerapan Strategi Nasional Ekonomi Digital” dan “Seni Muslihat Siber.” Acara tersebut merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara Huawei Indonesia dengan IT Del dan BSSN.
Lebih dari 2.000 pelajar SMA dan mahasiswa mengikuti gelaran yang menghadirkan pembicara, antara lain Dosen IT Del Dr. Johannes H. Sianipar; Direktur Pengendalian Infomasi, Investigasi dan Forensik Digital BSSN Bondan Widiawan; Direktur ICT Strategi dan Business Huawei Indonesia Mohamad Rosidi; Dosen Politeknik Siber dan Sandi Negara Arif Rahman Hakim; dan Senior Consultant and Learning Facilitator Huawei Simon Tsang.
Hokky Situngkir, Tenaga Ahli Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan, “Webinar yang digagas Huawei dan IT Del ini saya percaya akan semakin relevan di masa-masa mendatang terutama manakala kita semua bergerak menuju ke digital. Banyak hal terkoneksi satu sama lain,” ujar Hokky dalam siaran persnya, Selasa (9 Maret 2021).
Hokky juga mengungkapkan bahwa masifnya upaya tindak kejahatan rekayasa sosial pada platform-platform digital juga perlu diantisipasi. Oleh karena itu, agar masyarakat memahami upaya pencegahannya sehingga tetap dapat melakukan produktivitasnya dengan efisien dan aman.
“Untuk itu, kami apresiasi tinggi atas komitmen dan konsistensi Huawei Indonesia dalam mendukung BSSN meningkatkan literasi keamanan siber di kalangan akademik, serta mengembangkan kompetensi dan pengetahuan talenta masa depan Indonesia di bidang keamanan siber seperti yang hari ini dilakukan bersama IT Del,” ujarnya.
Sementara itu, Ken Qi, Vice President Public Affairs and Communications Huawei Indonesia menggunakan analogi mengenai internet dan dunia digital sebagai dua sisi mata uang. Di satu sisi, digitalisasi mendatangkan kenyamanan, sebagaimana terjadi saat pandemi. Tetapi di sisi lain banyak ancaman siber yang bermunculan.
“Memahami kedua sisi sekaligus itulah yang menjadi tujuan yang hendak dicapai melalui kolaborasi yang baik antara pemerintah, industri dan akademisi mengenai bagaimana membangun dan meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber bagi siswa SMA dan universitas,” ujar dia.
“Huawei TechDay 2021 bagian dari tekad yang kami mengembangkan kompetensi 100.000 sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang teknologi digital dalam kurun waktu 5 tahun. Misinya adalah turut membantu Indonesia yang pada tahun 2025 membutuhkan sedikitnya 9 juta SDM mumpuni di bidang teknologi digital yang akan berperan penting sebagai akselerator terwujudnya visi bangsa menjadi kekuatan ekonomi digital terkemuka di dunia pada 2045,” ujar Ken.
Untuk mewujudkan tekadnya tersebut, Huawei akan terus membangun sinergi multiple helix dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, dunia pendidikan, industri dan komunitas. Huawei juga telah membangun Huawei ASEAN Academy Engineering Institute di Indonesia yang merupakan Huawei Academy dengan fasilitas terlengkap dan tercanggih di Asia Pasifik.
Huawei ASEAN Academy Engineering Institute yang terdiri dari Business College, Technical College dan Engineering College didukung lebih dari 100 trainer, lebih dari 3000 kursus atau pelatihan, lebih dari 100 mirroring environment, serta dilengkapi dengan laboratorium-laboratorium, ruang-ruang kelas, pusat pelatihan, hingga fasilitas untuk mempelajari instalasi hardware dan pekerjaan-pekerjaan di lapangan.[]