7 Langkah Memproteksi Akun TikTok Anda
Cyberthreat.id – TikTok, aplikasi berbagi video pendek, menjadi salah satu aplikasi media sosial populer saat ini, termasuk di Indonesia.
Meski aplikasi ini berisi video-video pendek orang menari dan lelucon lain, tak sedikit penjahat siber memanfaatkan TikTok untuk berbuat jahat.
Mereka membajak akun-akun orang terkenal atau dengan follower banyak, lalu mengirimkan video yang seolah-olah dari pemilik akun.
Dikutip dari Gagdet Hacks, diakses Jumat (5 Maret 2021), meski tidak ada cara membuat akun online apa pun benar-benar anti peretasan, berikut ini setidaknya bisa Anda lakukan untuk menghambat pembajakan akun online, salah satunya akun TikTok.
- Gunakan kata sandi yang kuat
Kata sandi merupakan salah satu bentuk pertahanan garis utama untuk melawan peretas. Perlu diingat, semakin kuat kata sandi yang digunakan, maka semakin baik perlindungan akun online. Seperti kebanyakan kata sandi aman, idealnya harus 16 karakter atau lebih dan terdiri dari kombinasi huruf (huruf besar dan kecil), angka, dan simbol. Gunakan juga kata sandi berbeda untuk setiap akun jika merasa kesulitan untuk mengingat banyak password. Atau, pakailah aplikasi password manager untuk memudahkan Anda mengingatnya.
- Ubah kata sandi secara teratur
Jika basis data TikTok pernah dilanggar, kata sandi kuat yang dibuat mungkin akan masuk dalam daftar yang bocor tersebut. Untuk menjaga akun tetap terlindungi, ubah kata sandi secara teratur, bahkan mungkin sesuai jadwal.
- Mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA)
Meskipun kata sandi yang kuat adalah awal yang baik, verifikasi dua langkah (2FA) tentu akan menambahkan lapisan keamanan lain ke akun TikTok. Fitur 2FA di TikTok berupa kode verifikasi teks SMS atau email.
Untuk mengaktifkan 2FA di aplikasi seluler, ketuk "Me" pada bar menu di pojok kiri bawah. Kemudian klik tanda titik keamanan di bagian kiri atas, dan pilih "Security". Selanjutnya, klik "2 step verification" yang disetel ke "Nonaktif" secara default. Pilih antara "SMS" atau "Verifikasi email", lalu tap "Aktifkan" di bagian bawah.
Jika pengguna tidak memiliki nomor telepon atau alamat email yang sudah terhubung dengan TikTok, pengguna akan diminta untuk menyelesaikan pengaktifan 2FA.
Jadi, setiap kali pengguna masuk ke akun dari perangkat atau browser baru atau tidak dikenal, pengguna akan diminta memasukkan kode verifikasi yang dikirimkan kepada pengguna melalui teks atau email.
Jika ingin lebih aman lagi, Anda bisa menggunakan aplikasi authenticator, seperti Google Authenticator, Microsoft Authenticator, LastPass, atau lainnya.
- Tinjau potensi peringatan keamanan
Meski sudan menggunakan password kuat dan menggunakan 2FA, sangat penting untuk memantau aktivitas yang tidak biasa sebagai tindakan pencegahan. TikTok memudahkan untuk meninjau peristiwa keamanan terbaru dan melakukan sesuatu terhadap peristiwa yang mencurigakan.
Kembali ke halaman "Security", kemudian klik "Security Alerts” untuk melihat aktivitas terbaru, seperti aktivtas login perangkat baru-baru ini jika masuk telah masuk ke TikTok di perangkat lain.
Saat membuka laman “Security Alerts” pengguna akan melihat informasi mengenai login dari perangkat lain beserta kapan terjadinya. Jika pengguna tidak mengenali acara tersebut, ketuk dan tekan "Amankan akun saya" di bagian bawah.
- Kelola perangkat yang terhubung ke akun
Keamanan tidak selalu tentang perangkat yang tidak dikenal, terkadang tentang perangkat lama atau perangkat yang dipinjam dari teman atau anggota keluarga. Meskipun fitur peringatan keamanan memberi tahu pengguna tentang aktivitas aneh, itu tidak akan memberi tahu pengguna tentang setiap perangkat yang pernah digunakan untuk login akun TikTok.
Jadi, jika pengguna pernah login ke TikTok melalui ponsel cerdas yang sudah dijual atau tablet yang dipinjam dari teman dan lupa keluar, pengguna dapat memutuskan sambungan perangkat dari akun TikTok.
Caranya, kembali ke halaman "Security", lalu pilih "Your Account" untuk melihat setiap perangkat tempat akun TikTok yang login saat ini. Di bagian atas, Anda akan melihat perangkat yang sedang digunakan. Anda dapat meninjau perangkat lain yang digunakan untuk masuk ke TikTok serta aktivitas dan kapan itu terjadi dan mengeluarkannya.
- Berhenti menyimpan login di perangkat
Secara default, TikTok akan menyimpan nama pengguna dan kata sandi pengguna. Jika pengguna pernah keluar, Anda dapat dengan mudah masuk kembali tanpa harus mengetikkan semua kredensial login.
Meski menghemat waktu saat menggunakan TikTok di perangkat, jika pengguna telah masuk ke akun di perangkat lain dan kemudian keluar, ada kemungkinan orang yang memiliki perangkat tersebut masih dapat masuk ke akun.
Pengaturan terakhir dalam preferensi "Security" dapat mencegah hal itu terjadi. Matikan sakelar "Safe login info" di bagian bawah daftar, dan TikTok tidak akan lagi menyimpan kredensial pengguna.
- Mengenali upaya phishing
Rekayasa sosial menjadi salah satu cara yang digunakan oleh penjahat siber dan serangan phishing menjadi salah satu dari banyak alat penipuan tersebut. Anda mungkin menerima teks SMS atau email yang mencoba membuat pengguna menyerahkan kode verifikasi. Jadi, jangan ketuk tautan apa pun jika belum masuk ke TikTok di salah satu perangkat.
Lebih umum lagi, pengguna akan melihat tautan phishing ditanam di email yang tampaknya sah. Bahkan, di situs web yang dibuat dengan baik dapat mengirimkan muatan atau membawa pengguna ke halaman web jahat yang mencoba untuk mendapatkan kredensial login pengguna.
Jangan mudah tertipu. Abaikan apa pun yang tampaknya tidak pada tempatnya, apa pun yang tidak seharusnya dilakukan, dan apa pun yang mengarah ke tautan selain Tiktok.com.
Selamat mencoba![]
Redaktur: Andi Nugroho