Mengenal Clubhouse dan Cara Bergabung ke Room Obrolan
Cyberthreat.id - Aplikasi obrolan audio privat, Clubhouse, akhir-akhir ini menjadi aplikasi media sosial yang sedang tren, khususnya di kalangan pengguna iOS.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Alpha Exploration Co yang didirikan oleh dua lelaki asal San Fransisco, AS—eks karyawan Google—Paul Davison dan Rohan Seth.
Disebutkan di akun LinkedIn Pau, Clubhouse digagas sejak Februari 2020, tapi versi beta baru dirilis pada April. Sejak April hingga 26 Januari 2021, pengembang pun hanya menyediakan versi beta, tulis App Radar.
Clubhouse menjadi booming karena selama pandemi Covid-19 banyak orang yang beralih ke obrolan daring. Aplikasi ini menyatukan Zoom, tapi minus fitur video, dan podcast sehingga lebih mirip siaran radio. Namun, untuk bergabung ke “room” Clubhouse, pengguna harus mendapat undangan untuk bergabung.
Di awal-awal, sekitar Mei 2020, aplikasi itu hanya digunakan oleh sekitar 1.500 orang, kini telah mencapai 8 juta, tulis 9to5Mac. Sebagian besar pengguna adalah para eksekutif perusahaan teknologi terkemuka di AS. Tak butuh lama, Paul dan Seth pun mendapat suntikan dari pemodal ventura swasta , Andreessen Horowitz, sebesar US$12 juta—ini membuat valuasi perusahaannya mencapa US$100 juta, tulis CNBC.
Saat itu Clubhouse belum memiliki situs web. Pengembang baru membuat situs webn pada awal Januari 2021 (https://www.joinclubhouse.com/). Situs web ini berisikan tampilan deskripsi singkat terkait cara bergabung ke aplikasi dan tersedia untuk diunduh dari App Store, toko aplikasi milik Apple. Sejauh ini, hanya pengguna iOS saja yang bisa mengunduhnya.
Dalam kebijakan privasinya yang di-hosting di situs web Notion, pengembang Clubhouse mengklaim data pribadi yang dikumpulkan lewat aplikasinya adalah data yang digunakan pengguna saat mendaftar untuk akun, konten yang dibuat atau dibagikan pengguna, serta pesan atau komunikasi dengan orang lain.
Data yang dikumpulkan
Cyberthreat.id mencoba aplikasi pada 17 Februari lalu. Saat mendaftarkan diri, diperlukan nama, nomor telepon, foto diri, alamat email, serta nama pengguna. Data itulah yang diklaim oleh pengembang Clubhouse untuk mengautentikasi akun dan mereka mengklaim “menjaganya tetap aman.”
Selain data itu, Clubhouse mengumpulkan data audio secara sementara di ruangan saat room ditayangkan. Pengembang menyimpan data ini dengan alasan “agar ketika ada yang melaporkan suatu audio dapat diselidiki dan dihapus saat penyelidikan selesai.”
Pengembang Clubhouse mengklaim menghapus rekaman audio sementara saat room obrolan berakhir. Dengan kata lain, jika ingin melaporkan suatu insiden dapat dilakukan pengguna saat diskusi sedang berlangsung. Rekaman sementara itu juga diklaim oleh pengembang dilindungi teknologi enkripsi.
Data lain yang dikumpulkan, seperti informasi kontak, jenis percakapan apa yang dilakukan, konten yang dibagikan, fitur yang digunakan, orang atau akun yang berinteraksi dengan pengguna dan waktu, frekuensi, dan durasi penggunaan.
Lalu, data komunikasi (ketika pengguna menghubungi pihak Clubhouse), data media sosial (jika menyambungkannya), data domain asal pengunjungnya, peramban web mana yang digunakan, informasi geografis, data log (internet protokol/IP), jenis dan pengaturan peramban web, sistem operasi, tanggal dan waktu permintaan, cara berinteraksi dengan situs, dan cara berinteraksi dengan pemberitahuan seluler atau email, data cookies.
Tidak menjual, tapi membagikan data
Pengembang Clubhouse mengklaim tidak menjual data pribadi penggunanya, tetapi “membagikan data pribadi tanpa pemberitahuan kepada pengguna kecuali diwajibkan oleh hukum.”
Adapun lima kategori pihak ketiga Clubhouse yang sejauh ini diajak bekerja sama, yakni vendor dan penyedia layanan, transfer bisnis, persyaratan hukum, afiliasi, dan pengguna lain. Terkait afiliasinya, data dibagikan dan diproses sesuai kebijakan privasi Clubhouse.
Dalam kebijakan privasinya, pengambang juga mengklaim aplikasinya diperuntukkan untuk usia 18 tahun ke atas. Di App Store, aplikasi ini tertulis dengan tanda 17+.
Cara bergabung
Meski berusia 18 tahun ke atas, pengguna tidak mudah untuk bergabung ke room di aplikasi. Tidak cukup pengguna menginstal aplikasi dari App Store.
Saat pertama kali menggunakan aplikasi dan mendaftarkan akun, layar ponsel iPhone Cyberthreat.id menampilkan informasi “persetujuan dari Clubhouse” agar bisa masuk ke aplikasi atau skemanya mirip seperti masuk dalam "daftar tunggu" Zoom.
Namun, ada pula cara lain selain dari melalui “daftar tunggu” tersebut. Yakni, melalui "Invite" atau undangan dari seseorang yang sudah lebih dulu berada di Clubhouse. Seteah Cyberthreat.id mendaftarkan, masuk undangan dari seseorang melalui SMS yang berisi bahwa orang itu mengundang untuk masuk ke Clubhouse sehingga tidak perlu masuk dalam daftar tunggu, disertakan pula tautan URL-nya.
Ketika telah bergabung, Cyberthreat.id diminta akses ke kontak dan audio. Kemudian, pertama kali diarahkan adalah mengisi semacam minat ke hal-hal percakapan, lalu disarankan untuk mengikuti orang-orang yang memiliki minat yang sama atau berhubungan dengan yang diminati. Setelah itu, barulah direkomendasikan beberapa pengguna yang sekiranya berada di daftar kontak ponsel.
Selanjutnya, pengguna akan disambut dengan daftar diskusi-diskusi yang tengah berlangsung, sekiranya berhubungan dengan minat dan orang yang telah diikuti.
Fitur-fitur yang ada
Di bagian atas layar, terdapat menu yang terdiri dari ikon pencarian, surat, kalender, notifikasi, dan profil.
Pencarian itu memunculkan beberapa rekomendasi orang yang bisa diikuti, serta tema-tema percakapan.
Ikon surat mengarahkan pengguna untuk mengundang orang yang ada pada daftar kontak ponsel agar dapat bergabung tanpa masuk daftar tunggu.
Sementara kalender berisikan jadwal acara disertai pukul, judul, deksripsi, nama pembicara, dan akun pembicara. Dari fitur ini pengguna dapat menjadwalkan acara dengan mengklik ikon kalender, kemudian mengisikan beberapa hal terkait acara
Ikon notifikasi berfungsi memunculkan informasi pengikut akun, daftar kontak yang baru saja bergabung, hingga pengguna yang sekiranya masuk "daftar tunggu".
Terakhir ikon profil berisikan data profil (nama pengguna, bio) disertai daftar pengikut dan pengguna yang diikuti, dan nama pengguna yang mengizinkan Anda masuk.[]
Redaktur: Andi Nugroho