Kemendikbud dan Google Kerja Sama Lahirkan Talenta Digital Berbasis Kecerdasan Buatan
Cyberthreat.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerjasama dengan Google untuk mendorong akselerasi lahirnya talenta digital berbasis Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan di Indonesia melalui Bangkit 2021.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Prof Nizam, mengatakan saat ini dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang dilandasi dengan kompetensi, kemampuan di bidang teknologi dan juga kecerdasan buatan untuk dapat melahirkan startup digital yang dapat berkembang menjadi unicorn, bahkan decacorn seperti Gojek dan Tokopedia.
“Sekarang ini kita melihat lahirnya unicorn, decacorn, di Asia Tenggara, kita lihat dari 10 unicorn, decacorn, di Asia Tenggara, lima di antaranya lahir dan tumbuh besar di Indonesia. Ini tentu harus kita akselerasi, kita dorong untuk lebih banyak lagi, lahir banyak startup digital tanah air berbasis teknologi dan berbasis kreativitas inovasi,” ungkap Prof Nizam dalam acara virtual pembukaan program Bangkit 2021, Senin (15 Februari 2021)
Mengutip dari berbagai penelitian, Nizam mengatakan dalam 10 tahun ke depan potensi penggunaan kecerdasan buatan berteknologi digital di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, mampu berpeluang untuk menghasilkan nilai ekonomi baru senilai 360 miliar dolar AS.
“Ini suatu nilai yang sangat besar hampir Rp5.000 triliun, itu potensi yang bisa lahir dari ekonomi digital berbasis Artificial Intelligence di Indonesia saja, dan itu lebih dari 50 persen dari potensi pertumbuhan ekonomi digital, ekonomi berbasis AI di Asia Tenggara,” tambah Nizam.
Untuk itu, Kemendikbud bersama Google kembali menghadirkan Program Bangkit 2021 yang diharapkan dapat mencetak talenta yang memiliki kemampuan teknologi digital seperti yang dibutuhkan saat ini.
Dalam program Bangkit 2021 peserta akan dilatih berbagai kompetensi digital, seperti machine learning, cloud computing, merancang user interface (UI) dan user experience (UX), yang didampingi langsung oleh mentor. Selain mendapatkan pembelajaran teknologi, program Bangkit ini diyakini juga akan mendorong pengembangan karir mahasiswa Indonesia di bidang teknologi.
Mahasiswa terpilih tersebut bakal dikenalkan kepada artificial intelligence (AI) hingga teknologi mesin perusahaan digital di Indonesia. Google dalam program Bangkit 2021 berkolaborasi dengan Gojek, Traveloka dan Tokopedia, dengan tujuan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu membangkitkan ekonomi baru.
“Kali ini kita skill up perluas, sehingga dari 40.000 yang terdaftar sudah terpilih 3.000 mahasiswa yang mengikuti program ini. Semoga program ini bisa mengakselerasi lahirnya talenta-talenta dan pemimpin-pemimpin digital di Indonesia, untuk membangun ekonomi digital lebih maju dan lebih transparansi ke depan.”
Di akhir program, para peserta terbaik nanti akan mendapatkan pelatihan dari Stanford University, melalui program khusus yang disiapkan dengan Standford University di 15 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Sekedar informasi, program Bangkit merupakan sebuah program diinisiasi untuk mengatasi celah antara talenta digital dan perusahaan teknologi.
Program ini menyediakan pembelajaran berkualitas tinggi sehingga lulusannya dapat dimanfaatkan oleh perusahaan teknologi dunia, dan fokus pada talenta digital terpilih dengan menyediakan mentor yang telah diseleksi.[]
Editor: Yuswardi A. Suud