'Anak Twitter' Ramai-ramai Ungkap Penipuan Ajak Beli Kue Ibu, Netizen: FBI Sungkem Kalau Begini
Cyberthreat.id - Media sosial seperti Twitter dan Facebook terkadang menjadi sarana untuk saling membantu. Banyak kisah-kisah mengharukan ketika solidaritas di dunia maya bisa membantu orang-orang yang butuh pertolongan. Hingga muncul istilah "twitter magic" alias keajaiban Twitter.
Namun, apa jadinya jika solidaritas orang-orang yang rela membantu atas dasar rasa kemanusiaan malah dimanfaatkan untuk penipuan? Anak Twitter, sebutan untuk pengguna Twitter, ternyata juga bisa ramai-ramai berupaya membongkar modus pelakunya. Itulah yang sedang heboh sejak kemarin di Twitter.
Cerita bermula dari sebuah unggahan yang dibuat oleh akun @grumpysfd pada Minggu kemarin (14 Februari 2021). Si pemilik akun mengaku ibunya yang penjual kue ditipu oleh seseorang yang memesan kue dalam jumlah banyak. Dia bilang, orang yang memesan kue dalam jumlah banyak, tak kunjung mengambil pesanannya, bahkan nomor kontaknya diblokir. Walhasil si ibu rugi banyak.
Dalam kalimat aslinya, si pemilik akun menulis begini,"TWITTER PLEASE DO YOUR MAGIC (emot menangis dan memohon). Ibu ku habis ketipu sama orang dan bener2 rugi parah (emot menangis). Aku ga tau harus bantuin gimana selain lewat twitter. Ibu aku dapet orderan besar kue kue ini tapi tiba tiba yang order cancel gitu aja lalu nomor ibu diblokir (emot menangis)."
Unggahan itu disertai sejumlah foto kue yang disebut sebagai dagangan ibunya yang ditipu pelanggan (seperti pad foto di atas).
Unggahan itu sukses mendulang rasa simpati pengguna Twitter. Dilihat pada Senin siang (15 Februari 2021), unggahan itu mendapat lebih dari 30 ribu suka, dicuit ulang lebih dari 23 ribu kali, dan mendapat lebih 4 ribu komentar.
"Aku domisili kota Jambi. Buat temen temen yang di kota jambi tolong bantuin aku buat beli kue ini. Gak kuat banget liat ibu sampe stress gara gara rugi parah, uang, tenaga, waktu. Boleh beli satuan ataupun dalam jumlah besar. Per pcs nya Rp.1000," tulis @grumpysfd.
Solidaritas pun kemudian mengalir deras. Mereka yang prihatin tetapi tinggal di luar Jambi bersedia mengirimkan sejumlah uang untuk membeli kue itu, lalu meminta kuenya dibagikan saja kepada orang tak mampu di sekitar tempatnya tinggal. Tak berapa lama, kue itu pun ludes terjual.
Terkuaknya Modus Penipuan
Masalah muncul ketika seorang netizen akun menemukan foto-foto kue yang sama di marketplace Facebook. Seorang netizen kemudian mengonfirmasi ke pemilik foto lewat Facebook Messenger dan memastikan bahwa foto kuenya itu dicomot dari sana.
Setelah yakin foto kue itu bukan asli bikin sang ibu sepert diklaim pelaku, pemilik akun @indianalis kemudian mengunggah percakapan itu di Twitter dan memperingatkan bahwa itu adalah modus penipuan.
Pengguna Twitter yang lain, kemudian menelusuri jejak digital pelaku. Akun @ygpengenkurus menemukan jejaknya di Telegram dari sebuah unggahan @grumpysfd di Twitter.
"Nemu di akun Twiter-nya, dia join tele dengann username @.oyasuminasa1. Pas nyari di tele nemu akun di pict atas nama Egi," tulis @ygpengenkurus.
Akun Telegram atas nama Egi itu memajang foto seorang perempuan berjilbab, yang berbeda dengan fotonya di akun Twitter.
Netizen yang lain, pemilik akun @millaoktaviaa menemukan akun Twitter @grumpysfd terhubung dengan akun @arterybb atas nama Egi yang disebut sebagai akun aslinya pelaku. Foto dirinya persis dengan yang digunakan di Telegram.
Disana, Egi memasang foto-foto dirinya yang mengenakan jilbab. Dalam sebuah unggahan, dia juga memamerkan foto nilai akademiknya dari Universitas Jambi yang mendapat IPK 3,86.
Dari sana, identitas dirinya semakin terkuak. Dalam unggahan yang lain, dia menggunggah chatnya dengan dosen dan menyebut nama lengkapnya di sana: Putri Islami Regina. Nama itu cocok dengan nama di rekening BCA yang dipakai untuk menerima uang "jualan kue ibu." Sejumlah netizen melaporkannya sebagai rekening penipuan.
Netizen mengirimkan bukti kiriman uang ke rekening bank Egi.
Berbekal nama lengkap itu, netizen menelusurinya ke pusat data Dikti dan menemukan detail data akademiknya di sana.
Dalam unggahan yang lain, akun @arterybb milik Egi pernah mengunggah kiriman paket yang mencantumkan detail alamat rumahnya di Jambi. Meskipun fotonya disensor dengan emoticon, namun alamatnya masih terbaca.
"Buat mbak @arterybb @grumpysfd ga mau cepat-cepat klarifikasi dan balikin duitnya nih? Wkwkwkwak," tulis @millaaoktavia, Senin pagi (15 Februari 2021).
Ada juga netizen lain yang menemukan akun Instagram dengan akun @grumpysfdd dengan foto profil sama dengan yang digunakan akun Twitter @grumpysfd tetapi atas nama Putri Regina Suba. Akun itu kini diatur privat.
Netizen yag lain, menemukan lagi nomor Ovo yang digunakan @grumpysfd menggunakan nomor telepon milik Putri alias Egi. Itu terlihat setelah nomornya dilacak menggunakan Get Contact, aplikasi yang memberi tahu atas nama siapa sebuah nomor tersimpan di ponsel orang lain.
Sumber: Akun Twitter @parasyahh
Pelaku Membela Diri
Akun @arterybb atas nama Egi yang disebut sebagai akun aslinya pelaku, kemudian mulai dibanjiri dengan komentar netizen.
"Ini ada apa aku pagi-pagi dibilang nipu. Aku nipu apa?," cuit Egi menggunakan akun @arterybb pagi tadi.
Dalam cuitan berikutnya, Egi mengatakan sudah tidak punya ke rekening bank BCA atas namanya dan tidak mengambil sepersen pun uang dari sana.
Untuk membuktikannya, dia mengunggah layar m-banking yang kosong disertai pemberitahuan untuk menghubungi HALO BCA. Dia juga mengatakan ATM-nya hilang.
"Please that isn't me, im not as poor as that. AKU SUDAH HUBUNGI PIHAK BCA DARI HARI SABTU TAPI BARU BISA DIURUS SEKARANG," tulisnya.
"GILA INI NAMA BAIK AKU? NAMA BAPAK AKU?" tambahnya.
"GILA APA HA AKU BERANI NIPU," tambahnya.
Melihat cuitan Egi itu, akun @millaaoctavia meresponnya dengan mengatakan,"mbak egi stop playing victim, aktingmu jelek kalah sama mbak andin."
Egi juga mengunggah tangkapan layar percakapan dirinya dengan pihak bank menggunakan akun WhatsApp resmi HALO BCA. Dalam pengaduannya, dia mengatakan rekening banknya telah dipakai oleh orang lain untuk penipuan. Dalam chat itu, Egi juga menyebut nama aslinya.
"Saya bisa ga ngebuktiin lewat rekening itu bahwa bukan saya yang nipu," tulis Egi.
Pihak BCA pun menyarankannya datang ke kantor cabang tempat dia membuka rekening bank.
Bukti yang Sulit Dibantah
Upaya Egi membuktikan dirinya tidak terlibat, tidak begitu saja dipercaya oleh netizen. Akun @6ubble9um mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan akun @grumpysfd yang dipakai untuk modus penipuan itu, ternyata terdaftar di Twitter dengan email Egi yang berawalan "pu***".
Pengecekan dilakukan dengan memasukkan nama akun @grumpysfd saat hendak login, lalu menekan lupa password. Twitter kemudian meminta verifikasi dengan memunculkan alamat email yang terhubung ke akun itu. Lantaran email itu awalannya "pu", pemilik akun @6ubble9um memasukkan nama lengkap Egi yang ternyata cocok dengan jumlah karakter email yang sebagiannya disensor Twitter itu.
Melihat kegigihan netizen yang bahu membahu membongkar modus penipuan itu, pengguna Twitter pun terkagum-kagum dibuatnya.
"Sungkem sama warga Twitter. Hebat betul, macam FBI." komen seorang netizen
"Bukan hebat lagi, jeli banget tu mata ampe kepikiran nyari ID telegramnya," tambah yang lain.
"Salut gw ama netizen, dicari di semua sosmed sampai dapat. FBI sungkem klo gini," sambar yang lain lagi.
Egi sendiri hingga berita ini ditulis belum mengunggah apa pun setelah menunjukkan tangkapan layar percakapan dirinya dengan HALO BCA. []
Update:
- Akun @grumpysfd telah menghilang dari Twitter saat dicek ulang pada Selasa siang (16 Februari 2021)
- Terjadi penambahan keterangan tentang nomor Ovo atas nama Putri Islami Regina pada pukul 21.30 WIB