Setelah Diblokir, TikTok Mulai Tawarkan Aset di India untuk Dijual
Cyberthreat.id – Setelah dilarang di India, perusahaan induk TikTok, ByteDance, dikabarkan sedang bernegosiasi untuk menjual aset TikTok India kepada pesaing lokal Glance Unicorn.
Dikutip dari Bloomberg , menurut salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, pembicaraan itu diprakasai oleh SoftBank Group Corp dari Jepang yang menjadi salah satu pendukung dari induk Glance, InMobi Pte, sekaligus investor ByteDance.
Glance sendiri merupakan salah satu mitra potensial Tiktok di India. Glance Digital Experience yang bermarkas di Bangalore adalah platform konten seluler yang mengalami lonjakan pertumbuhan besar-besaran setelah TikTok dilarang, dan menjadi unicorn pada bulan Desember setelah putaran pendanaan oleh Google Inc. dan miliarder Peter Thiel Mithril Capital
Diskusi tersebut diketahui melibatkan empat pihak, dan kesepakatan apa pun dicapai akan bergantung pada persetujuan akhir dari otoritas India. Terlebih, pemerintah India melarang sejumlah aplikasi China termasuk TikTok, sejak tahun lalu.
SoftBank telah mencoba untuk menyelamatkan aset TikTok di India dan telah mencari mitra lokal bahkan setelah pemerintahan baru Amerika Serikat menunda pembatalan operasional TikTok di Amerika.
Jika pembicaraan berlanjut, pemerintah India dipastikan bersikeras agar data pengguna di negara itu dan teknologi TikTok tetap di dalam wilayah negaranya. Itu lantaran ketegangan yang terjadi antara New Delhi dan Beijing, yang berbuntut pada pelarangan perusahaan teknologi China beroperasi di India. Belum lagi aturan baru China seputar ekspor teknologi membuat negosiasi menjadi lebih rumit, dan setiap penjualan TikTok memerlukan persetujuan dari otoritas China.
Kepopuleran TikTok yang menguasai pasar India setelah diunduh lebih dari 200 juta pengguna di India, dianggao sebagai salah satu ancaman terhadap kedaulatan dan keamanannya. Akibatnya, setelah dilarang secara permanen di India, Bytedance menghentikan operasional lokalnya dan memecat ratusan karyawan di India.[]
Editor: Yuswardi A. Suud