Google Sepakat Bayar US$ 76 Juta ke 121 Penerbit Berita di Prancis

Google | Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Google setuju untuk membayar US$ 76 juta (sekitar Rp 1,1 triliun) selama tiga tahun kepada 121 penerbit berita Prancis guna mengakhiri konflik hak cipta yang terjadi selama lebih dari setahun terakhir.

Menurut Reuters, diakses Minggu (14 Februari 2021), Google dan Alliance de la presse d'information generale (APIG), kelompok perwakilan penerbit, telah sepakat dengan perjanjiannya, tapi detail persyaratan finansial belum dipublikasikan—hal ini juga yang dipertanyakan sebagian penerbit karena dianggap tak transparan.

Sejumlah penerbit berita yang tak masuk dalam grup tersebut menilai hal itu tidak adil. Agence France-Presse (AFP),misalnya, mengatakan akan terus maju dengan berbagai tindakan terhadap Google.

Dalam dokumen perjanjian yang dikutip Rueters disebutkan Google akan membayar US$ 22 juta setiap tahun selama tiga tahun kepada 121 publikasi berita nasional dan lokal Prancis setelah menandatangani perjanjian lisensi individu dengan masing-masing dokumen.

Juga, Google setuju untuk membayar US$ 10 juta kepada grup yang sama sebagai imbalan atas komitmen penerbit untuk tidak menuntut klaim hak cipta selama tiga tahun.

Sementara, penerbit berita akan bergabung pada produk baru Google yaitu Google News Showcase yang akan memungkinkan penerbit mengkurasi konten dan memberikan akses terbatas ke paywall stories.

Di Prancis, sejumlah penerbit berita tidak punya banyak pilihan selain mengikuti kesepakatan itu, tiga sumber Reuters mengutip tekanan dari pemegang saham.

Sementara, beberapa penerbit kesal karena Google menolak memberikan akses ke data yang menunjukkan berapa banyak uang yang dihasilkannya dari berita.

"Perjanjian yang tidak jelas ini tidak menjamin perlakuan yang adil bagi semua penerbit berita, karena rumus perhitungannya tidak dipublikasikan. Google memanfaatkan divisi kami untuk memajukan kepentingannya," kata serikat untuk penerbit berita online independen, Spiil.

Dalam dokumen yang diketahui Reuters, harian Prancis Le Monde bakal menerima US$ 1,3 juta per tahun dan penerbit lokal Voix de la Haute Marne menerima US$ 13,741 per tahun. Sayangnya, tidak ada rincian bagaimana cara perhitungan pembayaran tersebut.

Sebelumnya, sumber Reuters, mengatakan harian terkemuka Le Monde, Le Figaro, Liberation dan kelompok mereka masing-masing menegosiasikan sekitar 3 juta euro (US$ 3,6 juta) per tahun—artinya di atas nilai yang disebutkan dalam perjanjian.

Pada Januari lalu, kantor berita Reuters, sebuah divisi dari Thomson Reuters Corp, juga telah sepakat dengan Google untuk menjadi penyedia berita global pertama untuk Google News Showcase.

Di Spanyol dan Jerman, penerbit berita telah mencoba hal yang sama terkait pembayaran konten berita, tetapi gagal menagih Google. Penerbit Jerman kalah dalam gugatan hukum pada 2019.

Di Amerika Serikat, industri berita mendukung undang-undang yang memungkinkannya bernegosiasi secara kolektif dengan platform besar tanpa melanggar undang-undang antitrust. Di Kongres, anggota parlemen baru-baru ini mengeluarkan laporan yang mengatakan perusahaan teknologi dominan telah merugikan industri berita karena mereka "dapat memberlakukan persyaratan sepihak pada penerbit, seperti perjanjian bagi hasil take-it-or-leave-it.”[]