Instagram Umumkan Tindak Tegas Ujaran Kebencian Lewat DM, Termasuk Konsekuensi Hukum

Direct Messages Instagram

Cyberthreat.id - Instagram mengumumkan konsekuensi hukum untuk ujaran kebencian yang dikirim lewat pesan langsung (Direct Messages/DM).

Dalam pemberitahuan yang diunggah di blog perusahaan pada Rabu (10 Februari 2021), Intagram mengatakan mereka akan mulai menonaktifkan akun orang yang berulang kali mengirim pesan kebencian.

Hukuman diberikan secara bertahap. Pertama-tama pelaku tidak akan dapat mengirim pesan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, tetapi jika mereka mengirim pesan kebencian lagi, akun mereka akan dinonaktifkan.

"Kami juga akan menonaktifkan akun baru yang dibuat untuk mengatasi pembatasan pengiriman pesan kami, dan akan terus menonaktifkan akun yang menurut kami dibuat murni untuk mengirim pesan yang menyinggung," tulis postingan blog Instagram.

Menurut The Verge, konteks dari pernyataan Instagram itu terkait dengan orang-orang yang membuat akun alternatif hanya untuk menyerang seseorang lewat pesan DM. Sebuah contoh, beberapa waktu lalu polisi menangkap seorang pria di Jakarta Timur setelah mengirimkan video dirinya sedang 'enak-enak' dengan pacarnya kepada keluarga dan teman dekat sang pacar setelah sang pacar meninggalkannya untuk bekerja di Kepulauan Riau. Sakit hati lantaran tidak diperkenankan menyusul sang pacar, lelaki itu pun memanfaatkan Instagram untuk mengirimkan video tak senonoh dirinya dengan sang pacar.  (Lihat: Kirim Video 'Enak-enak' ke Keluarga dan Teman Pacar Pakai Instagram, Pria Ini Diringkus Polisi).

Kebijakan ujaran kebencian Instagram melarang serangan terhadap orang-orang berdasarkan karakteristik yang dilindungi, termasuk ras atau agama, serta "bentuk ujaran kebencian yang lebih implisit", seperti konten yang menggambarkan wajah hitam dan kiasan anti-Semit (kebencian terhadap Yahudi).

Instagram mengatakan juga bekerja sama dengan penegak hukum jika diperlukan untuk membantu kasus ujaran kebencian.

Pembaruan aturan terkait ujaran kebencian ini berasal dari situasi di Inggris di mana bintang sepak bola menjadi sasaran pelecehan rasis di Instagram setelah kalah dalam pertandingan. Pangeran William, yang juga presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris, mengeluarkan pernyataan bulan lalu yang mengatakan "pelecehan rasis - baik di lapangan, di tribun, atau di media sosial - tercela dan harus dihentikan sekarang."

Empat klub sepak bola juga mengeluarkan pernyataan menentang pelecehan tersebut, dan walikota Greater Manchester mendorong jejaring sosial untuk membantu mengekang ujaran kebencian.

Pembaruan prosedural ini dapat mencegah orang mengirim pesan yang buruk, tetapi hanya akan berfungsi jika Instagram dapat terus dengan cepat menonaktifkan akun saat mereka muncul.[]