Dilanda Serangan Siber, Tiga Penyedia Web Hosting Ini Pilih Tutup Bisnisnya

Ilustrasi | Foto: pexels.com

Cyberthreat.id – Akibat dilanda serangan siber, sebuah perusahaan web hosting, No Support Linux Hosting, pada Selasa (9 Februari 2021) mengumumkan akan menutup operasional bisnisnya.

Dalam pesan yang diunggah di situs webnya (yang diarsipkan)—hingga saat ini situs webnya belum bisa diakses—perusahaan mengatkan telah diterobos oleh peretas pada Senin (8 Februari).

Peretas mengakses di seluruh operasi perusahaan, termasuk situs web resmi, bagian admin, dan basis data pelanggan.

"Kami tidak dapat lagi mengoperasikan bisnis No Support Hosting Linux," tutur perusahaan dalam pesannya seperti dikutip dari ZDNet, diakses Rabu (10 Februari).

Pesan perusahaan yang diunggah di situs webnya sejak insiden siber pada Senin (8 Februari 2021) | Foto: ZDNet.

"Semua pelanggan harus segera mengunduh cadangan situs web dan basis data mereka melalui cPanel," kata perusahaan mendesak klien untuk melakukannya sebelum server mati untuk selamanya.

Sejauh ini belum jelas serangan apa yang menimpa perusahaan.

Namun, penelusuran ZDNet sebelumnya, dua perusahaan web hosting di Inggris, SapphireSecure.net dan KS-Hosting.com juga sama-sama menutup bisnisnya sejak terkena serangan siber.

Mereka yang menyediakan layanan Internet Protocol Television (IPTV) untuk membajak situs web streaming menjadi sandera peretas ransomware.

Peretas mengancam akan membagikan detail pribadi pengelola perusahaan dan mengancam membagikan basis data pelanggan ke polisi dan lembaga perlindungan hak cipta, kecuali uang tebusan sebesar 2 Bitcoin (sekitar US$92,000) segera dibayarkan.

Alih-alih memenuhi permintaan itu, mereka memilih untuk mengakhiri bisnisnya.[]