Peretas Bobol Sistem Komputer Pengolahan Air, Kadar Alkali Diubah hingga Level Berbahaya
Cyberthreat.id – Seorang peretas membobol komputer pada sistem pengolahan air di kota Oldsmar, Florida, Amerika Serikat pada Jumat (5 Februari 2021).
Ia berupaya meracuni pasokan air yang akan dibagikan ke warga setempat, demikian seperti dikutip dari Tampa Bay Times, diakses Selasa (9 Februari).
Menurut kepolisian setempat, peretas meningkatkan kadar natrium hidroksida atau alkali hingga level berbahaya.
Bahan kimia tersebut memang dipakai dalam pengolahan air, tapi dalam level kecil, untuk mengontrol keasaman air. Di sisi lain, natrium hidroksida juga senyawa korosif yang biasa ditemukan dalam peralatan ruamh tangga, seperti pembersih saluran air.
Meski terjadi serangan siber tersebut, “Pasokan air kota tidak terpengaruh,” kata Sheriff Pinellas County, Bob Gualtieri, Senin (8 Februari).
“Tidak ada efek merugikan yang signifikan pada air yang diolah. Yang penting, publik tidak dalam bahaya,” ia menegaskan.
Menurut Gualtieri, keanehan konsentrasi kimia pada air tersebut terdeteksi pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 ketika seorang supervisor yang bekerja jarak jauh melihat perubahan konsenstrasi di layar komputernya.
Supervisor tersebut kemudian segera mengembalikan ke level semula, kata dia.
Serangan terjadi lagi pada pukul 13.30. Pada serangan kedua, operator pengolahan air melihat kursor mouse-nya tiba-tiba bergerak sendiri. Kursor itu bergerak ke perangkat lunak yang mengontrol pengolahan air.
Penyerang itu selama 3-5 menit meningkatkan jumlah natrium hidroksida dari 100 bagian per juta menjadi 11.100 bagian per juta. Setelah itu, penyerang itu pergi begitu saja.
Setelah mengamati keganjilan itu, kata Gualtieri, operator segera mengembalikan konsentrasi ke posisi 100 bagian per juta.
Andaikata operator tak mengetahui perubahan itu, kata dia, butuh waktu lebih dari satu hari agar air masuk ke pasokan air yang didistribusikan ke pelanggan.
"Protokol yang kami miliki, yaitu protokol pemantauan telah berjalan semestinya, itulah kabar baiknya," kata Walikota Oldsmar Eric Seidel.
“Bahkan jika mereka tidak mengetahui [serangan itu], ada pengulangan dalam sistem yang akan menangkap perubahan pada tingkat pH.”
“Yang penting adalah memberi tahu semua orang. Ada aktor buruk di luar sana,” ia menambahkan.
Sejak kejadian itu, otoritas pengolahan air mematikan sistem akses jarak jauh yang dibobol peretas tersebut.
Gualtieri mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelidiki identitas penyerang bekerja sama dengan FBI dan Secret Service.
Sejak kejadian itu, kata dia, kota-kota lain juga telah meningkatkan keamanan pada sistem pengolahan air dan infrastruktur yang mendukung lainnya.
Pengolahan air di Oldsmar melayani sekitar 15.000 pelanggan. Sistem komputer di instalasi pengolahan air sengaja dipasang karena untuk memudahkan petugas mengakses dari jarak jauh jika terjadi masalah.
Gualtieri mengatakan tidak tahu apa efek fisiologis yang akan dihasilkan dari konsentrasi dalam serangan itu. “Saya bukan ahli kimia, tapi saya dapat memberitahu Anda apa yang saya tahu adalah ... jika Anda memasukkan jumlah zat itu ke dalam air minum, itu bukan hal yang baik."
Pada 2007, air sebuah kota di Massachusetts secara tidak sengaja dipelihara dengan terlalu banyak alkali. Akibatnya, terjadi luka bakar dan iritasi kulit pada pelanggan yang memakainya.
Kontak dengan natrium hidroksida dapat merusak kulit dan menyebabkan rambut rontok, menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional AS. Jika tertelan manusia, bisa berakibat fatal.[]
Redaktur: Andi Nugroho