Dark Web Tak Selalu Kriminal, Tapi…
Cyberthreat.id – Dark web mungkin dianggap sebagai inti dari dunia internet, tapi tak semuanya negatif atau buruk di “alam liar” tersebut.
Pakar keamanan komputer Profesor Sanjay Jha dari University of New South Wales (UNSW), mengatakan, dark web awalnya sebagai saluran komunikasi anonim pemerintah Amerika Serikat.
Kini, kata dia, dark web menjadi semakin populer di kalangan pengguna internet yang hanya ingin menjaga privasi online mereka.
Selain itu, istilah itu juga digunakan oleh media dan film-film Hollywood “untuk merujuk pada layanan daring tersembunyi, di mana orang-orang, utamanya, membeli dan menjual barang-barang, seperti obat-obatan terlarang atau mendistribusikan konten yang disensor,” tutur dia seperti dikutip dari Security Brief diakses Senin (25 Januari 2021).
Meski ada persepsi bahwa dark web pada dasarnya adalah pusat aktivitas kriminal, ada banyak alasan lain mengapa seseorang dapat menggunakannya.
"Namanya, dark web, biasanya dilukis dengan citra negatif, tapi nyatanya ada penggunaan dark web yang memungkinkan Anda untuk menjaga anonimitas," kata Jha.
"Banyak jurnalis dan aktivis politik menggunakan dark web sebagai tempat yang aman untuk kebebasan berbicara," katanya.
Menyelam jauh ke dalam lapisan internet
Menurut Jha, internet dikenal memiliki tiga lapisan. Yang pertama ialah bagian internet yang paling tersedia umum dan sering berinteraksi dengan orang setiap hari, yaitu menggunakan mesin pencari biasa seperti Google.
Lapisan kedua disebut deep web yang mencakup basis data khusus yang tidak muncul di mesin telusur biasa meski pengguna biasanya tahu cara mencari layanan ini.
Deep web dapat menjadi host server untuk hal-hal, seperti makalah ilmiah atau catatan medis yang disembunyikan di balik kata sandi atau proteksi keamanan lain.
Lapisan ketiga adalah dark web yang paling umum digunakan untuk anonimitas.
"Dark web awalnya tidak dibuat untuk aktivitas kriminal, tetapi jelas beberapa orang telah berbisnis dan memutuskan untuk menggunakannya secara ilegal untuk keuntungan mereka sendiri," kata Jha.
"Teknologi di balik dark web cukup kuat dalam hal memberikan anonimitas kepada pengguna, yang merupakan bagian dari alasan mengapa aktivitas kriminal di jaringan ini lebih sulit dilacak," katanya.
Bukan mesin pencari biasa
"Lupakan apa yang Anda ketahui tentang Google atau Yahoo, halaman di dark web tidak akan muncul di mesin telusur biasa," kata Jha.
"Untuk mengaksesnya mengharuskan pengguna mengunduh dan menginstal peramban khusus, Tor, sehingga halaman dalam jaringan dapat ditemukan."
Jaringan Tor juga umumnya lebih lambat dari peramban internet biasa karena desainnya "Seperti bawang, ia menggunakan banyak lapisan enkripsi, yang menyediakan anonimitas pengguna," jelas Jha.
"Saat Anda menjelajah menggunakan jaringan Tor, saat Anda berpindah dari satu router Tor ke yang lain, jaringan membuat 'terowongan' yang aman.
"Terowongan ini menggunakan protokol khusus untuk Tor dan dibangun di atas internet standar, yang membuat pasangan sumber-tujuan sulit dilacak."
Jha mengatakan enkripsi berlapis-lapis ini seperti lapisan bawang. "Dua pihak yang berkomunikasi, pengguna layanan dan penyedia layanan, tidak akan bisa mengetahui identitas satu sama lain," katanya.
"Pengaturan ini adalah alasan mengapa sangat sulit untuk mendeteksi aktivitas di Tor."
Ancaman siber
Jha mengatakan meski pengguna mungkin mempertimbangkan dark web untuk alasan privasi pribadi, tapi ancaman sibernya juga tinggi.
"Misalnya, Anda dapat mendownload file yang terlihat seperti jenis file yang mungkin Anda temukan di browser biasa, tetapi sebenarnya file tersebut dikemas dengan malware berbahaya," katanya.
Jha juga memperingatkan bahwa tidak semuanya anonim di dark web, terutama saat Anda memberikan detail pribadi Anda untuk melakukan pembelian.
"Meski kebanyakan orang biasanya menggunakan Tor untuk anonimitas, jika tidak hati-hati, detail ini dapat digunakan untuk alasan yang salah," katanya.
"Jika Anda tidak berhati-hati dan akhirnya memberikan detail pribadi Anda yang sebenarnya, Anda mengekspos diri Anda sendiri yang seringkali dapat digunakan untuk aktivitas ilegal," Jha menambahkan.[]