Lelang 5G Diprotes China, Swedia Disebut Tak Punya Bukti Soal Ancaman Huawei

Kantor Huawei di Swedia. | Foto: huawei.com

Cyberthreat.id – China mendesak Swedia untuk tidak mengecualikan perusahaan Chian dari lelang proyek jaringan 5G.

“Tanpa bukti apa pun, Swedia telah mengeluarkan perusahaan China dari proyek jaringan 5G dengan alasan keamanan nasional,” kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, dalam jumpa pers virtual, Kamis (21 Januari 2021).

“Tindakan tersebut telah melanggar prinsip dasar Organisasi Perdagangan Dunia dan aturan internasional, serta merusak hak dan kepentingan sah perusahaan China. China dengan tegas menentang ini,” Gao menambahkan.

China pun mendesak Swedia memperbaiki “kebijakan yang salah tersebut” dan duduk bersama-sama untuk mencari solusi demi kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.

"China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China," tutur dia seperti dikutip dari Xinhua, kantor berita China.

Sebelumnya, regulator telekomunikasi Swedia mengecualikan perangkat 5G Huawei dan ZTE untuk dipakai dalam lelang 5G.

Selasa (19 Januari), Swedia telah merampungkan lelang proyek 5G-nya yang sempa tertunda dua kali—pertama karena tinjauan keamanan, yang kedua karena gugatan yang diajukan Huawei.


Berita Terkait:


Proses penyelesaian lelang akan dilakukan hingga 10 hari oleh empat peserta, antara lain operator telekomunikasi Telia, Tele2, Telenor, dan Tre.

Sementara Telia memenangkan lebar pita 120 MHz, Tre dan Tele2-Telenor masing-masing memenangkan 100 MHz. Teracom milik negara memenangkan 80 MHz di pita frekuensi 2,3 GHz (lower band).

“Kami cukup puas dengan lelang tersebut, kami berhasil mengamankan spektrum yang kami butuhkan dengan harga yang wajar,” kata juru bicara Tre, Haval van Drumpt seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20 Januari).

“Pada akhir 2023, kami berharap mayoritas pelanggan kami memiliki 5G berkecepatan tinggi.”

Tre, yang menandatangani kontrak dengan Huawei untuk membangun jaringannya di Swedia, juga mengajukan gugatan terhadap pelarangan perusahaan China tersebut. Kasus tersebut, bersama dengan banding Huawei, sekarang masih menunggu keputusan pengadilan.

Di satu sisi, Huawei yang menentang lelang juga mengatakan akan sulit untuk mengulang lelang andaikata pengadilan kemudian menyimpulkan persyaratan lelang itu melanggar hukum.

Selama 20 tahun Huawei berada di Swedia serta lebih dari tiga dekade hadir di lebih dari 170 negara dan wilayah di seluruh dunia, “kami terbukti memiliki rekam jejak yang jelas dan terus kami pertahankan, di mana tidak pernah terjadi insiden besar terkait isu keamanan (zero major security incident),” ujar Huawei pada Oktober 2020. 

“Huawei tidak pernah dan tidak akan pernah menyebabkan sedikit pun ancaman terhadap keamanan siber Swedia. Tidak melibatkan Huawei juga tidak akan membuat jaringan 5G Swedia lebih aman. Sebaliknya, persaingan dan inovasi akan sangat terhambat.”[]