Sempat Down karena Lonjakan Pengguna, Layanan Signal Kembali Normal
Cyberthreat.id - Aplikasi pesan Signal yang layanannya sempat terganggu di sejumlah negara karena lonjakan jumlah pengguna, pada hari Minggu mengumumkan telah berhasil menangani masalah yang dihadapi.
"Sinyal sudah kembali! Seperti underdog yang menjalani montase pelatihan, kami telah belajar banyak sejak kemarin - dan kami melakukannya bersama. Terima kasih kepada jutaan pengguna Signal baru di seluruh dunia atas kesabaran Anda. Kapasitas Anda untuk memahami menginspirasi kami sementara kami memperluas kapasitas," tulis Signal lewat akun Twitter @signalapp pada Minggu (17 Januari 2021).
Namun begitu, Signal mengingatkan, sebagai dampak dari perbaikan yang dilakukan, kemungkinan ada chat pengguna yang terlewatkan dan tidak terkirim. (Baca juga: Mengenal Signal, Pelopor Enkripsi End-to-End untuk Aplikasi Pesan Daring)
Sebagian pengguna mungkin akan melihat tulisan "bad encrypted messege" di jendela chat. Untuk itu, Signal menyarankan pengguna untuk menekan menu "reset secure session" yang terdapat di menu utama di kanan atas bidang chat.
"Itu tidak berpengaruh terhadap keamanan chat dan akan diperbaiki otomatis pada pembaruan aplikasi berikutnya," kata Signal.
Signal mengalami lonjakan pengguna menyusul perubahan kebijaka privasi WhatsApp yang mengharuskan penggunanya untuk berbagi data mereka dengan Facebook dan Instagram. Belakangan, WhatsApp mengumumkan menunda kebijakan yang awalnya hendak diberlakukan mulai 8 Februari 2021, digeser ke bulan Mei mendatang.
Signal dijalankan oleh organisasi nirlaba Signal Fundation yang berbasis di Silicon Valley. Salah satu pengelolanya adalah salah satu pendiri WhatsApp Brian Acton, sebelum dijual ke Facebook pada 2014.[]
Berita sebelumnya: